CHAPTER 12

1.2K 74 0
                                    

SEJAMBAK bunga ros merah diberikan kepada Seroja . Silih berganti gadis itu memandang Alvies sebelum tangan mengambil juga bunga yang cantik itu .

" Beautiful like you "

" Thank you , Alv . But... why ? Kenapa tiba-tiba awak bagi saya bunga ? " Alvies tersenyum senget . Satu kuntum bunga itu diambil dari jambakannya .

Hairan Seroja bila masuk tengah hari Alvies sudah muncul di hadapan rumahnya setelah mereka berdua berkongsi nombor telefon sesama sendiri dan Alvies ada meminta alamat rumahnya . Kali terakhir mereka berjumpa sewaktu majlis pernikahan Qamar tiga hari yang lalu .

" Sebab saya suka awak , Airis . I love you " dipatahkan batang bunga ros itu sebelum sekuntum diselitkan di telinga Seroja . Gadis itu lambat-lambat mengoyak senyum malu .

Siapa sahaja tak cair dengan tingkah laku Alvies ? Boleh buat main gila hatinya kalau macam ni . Sudahlah kacak ! Sweet pula tu !

" So... do you wanna be my girl , dolcezza ? "

" Sure " Seroja mengangguk sebelum dia tersenyum lebar . Memang dah lama dia jatuh hati dengan Alvies namun di diamkan sahaja . Tak serius tapi kalau hari-hari Alvies kuat mengayat mana dia tak cair ?

Tak sangka pula Alvies mempunyai perasaan yang sama...

════ Qᴀɪᴅꜱᴇʀᴏᴊᴀ ⚘ ════

Nurhan menunggu gadis itu mengangkat panggilannya . Sesambil itu tangan sibuk menurunkan tanda tangan pada dokumen yang sedia ada .

" Hello ? Yes Han ? " berkerut dahi Nurhan saat panggilan itu diangkat oleh lelaki . Dia melihat skrin kembali sebelum telefon dilekapkan ke telinga .

" Alv ? "

" Yes . Kenapa call Airis ? Dia pergi toilet kejap " tergamam Nurhan dibuatnya . Dia mula melihat jam di dinding yang sudah menginjak pukul 3 petang .

" Kau dengan dia ada kat mana ? "

" Mitsui . Saja jalan jauh sikit dengan Airis "

" Ouh . Ini nanti kau cakap pada Seroja yang dia boleh masuk kerja esok . Cakap aku suruh " berkerut seketika Alvies dibuatnya dengan pesanan itu . Dari jauh dia melihat Seroja yang sudah keluar daripada tandas dan berjalan menuju ke arahnya .

" Kerja ? Kau bagi Airis kerja apa ? " Seroja yang sedar namanya disebut terkaku keras dia berdiri sebelum punggung dilabuh di hadapan Alvies . Telefonnya dibiarkan di tangan lelaki itu .

" Tea lady . Dia yang nak... "

" Ouh faham... nanti aku cakap pada dia " terusan sahaja Alvies mematikan panggilan . Dia memandang Seroja yang tersenyum tipis padanya . Telefon ditolak kepada gadis itu .

" Awak nak kerja tea lady ? Dekat Han Medical ? "

" Haah . Kenapa ? Nurhan dah kata boleh masuk kerja esok ke ? " Alvies mengangguk . Dia merenung gadis itu yang sinar wajahnya diterangi dengan cahaya lampu yang betul-betul cahayanya jatuh pada Seroja .

Tangan Seroja yang diletak di atas meja cuba disentuh namun cepat-cepat gadis itu menariknya jauh . Alvies mengetap bibir dan mengangguk faham dan meminta maaf .

Dia lupa . Dia kena memahami hukum agama Seroja dahulu . Banyak larangan yang tidak boleh Seroja lakukan dalam agama yang kadang kala boleh dikatakan aneh untuknya .

" Tak payahlah kerja dekat Han Medical . Kerja dengan saya nak ? "

" Tak apalah . Lagipun tempat kerja awak jauh dari rumah saya la , Alv . Awak pun kata next week awak tak ada kat sini kan ? You should fly to Italy again , right ? " Alvies mengeluh dan mengangguk . Ye , dia perlu terbang ke negara kelahirannya semula atas urusan kerja .

QAID BUAT SEROJAWhere stories live. Discover now