BERKERUT seribu Yara memandang Qaid dan Alvies yang serentak datang ke rumahnya pada awal pagi macam ni . Tangan disilang ke dada memandang kedua-dua mereka .
" Dolcezza mana ? Dia okay ? I'm worried about her "
" She is my responsibility . I buy her . Remember ? " dua jawapan yang berbeza . Yara tersenyum senget kepada rakan suaminya ini .
" Seroja ada kat dalam . But now is work time . Korang ni dah tak reti nak pergi kerja ? Pukul 9 pagi pun belum tau sekarang ni " Yara mengetuk jam tangan yang dipakainya .
Alvies tersengih dan Qaid beku sahaja wajahnya . Yara tertawa sinis memandang dua wajah itu . Dia menolak luas pintu menjemput dua rakan suaminya itu masuk . Nurhan tiada . Ada hal di hospital .
Mereka berdua menghenyak punggung di atas sofa . Nazmeen bila melihat Qaid terus sahaja meluru ke arah lelaki itu . Qaid membelai rambut Nazmeen dan dicium pipi itu lembut .
" Saya buat air . Kejap lagi Seroja turun " Yara yang entah bila dari tingkat atas menuruni tangga menuju ke dapur terus setelah meninggalkan pesanan . Qaid dan Alvies berpandangan sesama sendiri .
" Kau tak kerja ke , Alv ? "
" Kerja tapi lambat sikitlah aku masuk . Kau ? Han tak marah tak masuk office ? " dia tahu Qaid adalah berpangkat bawah Nurhan . Tak marah ke Nurhan kalau Qaid tak masuk kerja ?
" Dia tak pernah marah aku " Qaid bagi jawapan selamba . Memang kalau dia tak masuk kerja , Nurhan tak kata apa .
Lainlah arwah Layra dahulu . Tak masuk tiga hari dah boleh buat Nurhan meletus bara api . Haih... tiba-tiba teringat pula gadis itu .
Yara menatang dulang ke arah ruang tamu . Dua cawan kopi segar yang baru di bru itu membuatkan Qaid yang memang pencinta kopi bersinar mata .
" Nah kopi " mata mereka memandang Seroja yang melangkah menuruni tangga . Cantik gadis itu mengenakan dress berwarna kuning separas betis dan berlengan pendek . Rambut ikal mayangnya dibiar lepas . Bila matanya bertembung dengan mata Qaid , laju Seroja melarikan pandangan .
" Hi dolcezza ! How are you today ? " Alvies bangun dari duduknya mendekati gadis itu . Tersenyum kecil Seroja pada Alvies yang mesra dengannya .
" Saya okay " dua patah dia menjawab . Kedua manusia itu diperhati Qaid dan Yara . Lelaki itu meneguk minumannya dengan mata masih tak lepas melihat Seroja dan Alvies .
Yara meneguk minumannya sambil melihat Qaid yang membeku wajahnya . Tersenyum senget dia melihat lelaki itu sebelum tertawa sinis .
" Siapa je tak cair dengan Alv ? Bersinar terus mata Seroja pagi ni " saja dia berkata dan itu mengalihkan pandangan Qaid pada Yara . Tidak Qaid menjawab malah berdecit sinis .
Betullah , Alvies Lorenzo kan ? Lelaki Itali yang menetap di Malaysia . Kaya dan mempunyai syarikat besar di beberapa buah negara . Kacak dan mempunyai mata kelabu yang menggoda . Tengok Alvies ni boleh toleh dua ke tiga kali .
Cuma kurang sikit dengan sikap dan perangai . Terlalu sosial dan kuat berfoya . Tapi kalau orangnya Alvies , tolak tepi semua tu .
Seroja mengambil tempat di sisi Yara . Baru sahaja duduk , Alvies sudah menghulurkan satu cawan buat Seroja . Lambat-lambat Seroja mengambilnya .
" Senyumlah . Pagi lagi ni tak elok masam muka . Sayang dah cantik tapi tak senyum " pujian itu membuatkan Seroja menunduk malu .
Sumpah dia cakap Alvies buat dirinya gila kadang-kadang . Qaid mula naik menyampah melihat senyuman ceria Seroja itu . Semalam kemain menangis . Pagi ni nampak Alvies senyum sampai lenguh rahang .
YOU ARE READING
QAID BUAT SEROJA
Romance04 | QAID BUAT SEROJA [ spin off hemlock ] MEGAT QAID | SEROJA AIRIS " Kalau Allah dah kata dialah orangnya , maka dialah aku terima " Hilang jejaknya sejak dua tahun lalu bila dia mencekup seorang gadis muda yang mencuri di satu kedai serbaneka...