5

1.5K 24 0
                                    

Gavriel dan Eveline mengantar hingga pintu depan mansion, terlihat leon telah memasuki mobil menunggu dibangku kemudi. Denaya menoleh dan melepaskan genggaman William dibahunya. Berjalan cepat kearah Gavriel dan Eveline

"Dengan segala hormat aunty, aku meminta maaf atas kejadian ini". Ucap denaya dengan mata berkaca-kaca

Eveline maju 1 langkah menyentuh pipi denaya, mengusapnya sayang "its oke dear, jaga dirimu"

Menyentuh tangan Eveline dipipinya "Terima kasih". Menatap Eveline kemudian gavriel yang berada 1 langkah dibelakang Eveline.

Tin tin

Klakson leon, ia ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini

Denaya pun undur diri, melangkah menuju William yang masih menunggunya, menoleh sekali lagi kebelakang "Buburnya- terima kasih aunty". Ucapnya setengah berteriak

Gavriel tersenyum samar, Eveline menganggukkan kepalanya. Seiring mobil keluarga Kasyanov dan para bodyguardnya yang pergi

Eveline berbalik memeluk gavriel "Kau harus mendapatkannya, mommy ingin denaya yang menjadi menantu dirumah ini"

"Aku pasti akan mendapatkannya, mom". Membalas pelukan

Sementara didalam mobil

"Apa masalahmu sebenarnya, leon?" tanya denaya yang berada dikursi belakang

"Kau terlibat masalah jika berdekatan dengan pria brengsek itu!"

"Terlibat masalah? Skandal itu maksudmu? Aku bahkan tidak dikejar-kejar wartawan hingga kini-". Telfon denaya berdering, George menelfon dan langsung ia angkat

"Kau tidakpapa". Tanya George langsung

Menghembuskan nafas "Aku hanya terkejut, bagaimana denganmu?"

"Maafkan aku princess, pengawal kerajaan terlalu ketat. Aku tidak bisa menolongmu"

"It's oke, yang terpenting kita berdua selamat"

Denaya bersandar dan menutup matanya, suara tembakan, pecahan kaca, masih terbayang jelas diingatannya, dad William yang melihat kegelisahan putrinya menggenggam tangan denaya

"Maafkan daddy"

Denaya memeluk William "Daddy tidak salah, semua ini terjadi begitu saja"

30 menit berkendara, mereka sampai dimansion. Terlihat deretan Range Rover terparkir dihalaman, ia sudah tau siapa pemiliknya. Memasuki mansion, bersitatap dengan George. Wajah pria itu terlihat khawatir tetapi denaya hanya tersenyum simpul dan melewatinya. Denaya lelah, ia ingin istirahat.

Hanya dalam 2 hari pria itu muncul, banyak sekali yang terjadi. Siapa sebenarnya yang ada dibalik ini semua, apa yang ia inginkan? Kematian denaya kah?

Gavriel sedang berada dimarkas besar De'Czernobog, duduk di kursi paling ujung berhadapan langsung dengan anggota inti

"Dimana foxy?". Tanya gavriel

"Kami menjalankan misi bersama boss, namun foxy menghilang begitu misi selesai". Jawab snake

Gavriel melihat kearah Hena alias Pablo, anggota tertua dan terpercaya setelah Nord sang asisten

"Apa yang anda curigakan benar". Jawab Pablo tegas.

Gavriel bergeming, lama pria itu berfikir.

"Maafkan aku terlambat boss". Foxy memasuki ruang rapat, gavriel menatap datar. Sementara anggota inti lainnya menunggu, seakan tau apa yang akan dilakukan gavriel kepada anggota yang berkhianat. Tidak ada yang berani membuka suara, bahkan Nord yang akan menyampaikan berita penting pun mencoba menahan diri, waktunya belum tepat.

DENAYA (+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang