Edward berdehem sekali, menginginkan perhatian hanya tertuju padanya "Suatu kehormatan bagiku karna kedatangan Pangeran agung, Mr. Costatiel, dan juga kekasih dari cucuku Ms.Hathaway. Terima kasih untuk kalian semua yang bersedia hadir diacara ini, Acara yang selalu diadakan setiap tahun. Acara yang menandakan bahwa aku dan Alice masih saling mencintai hingga kini—"
"Jadi kalau tidak ada acara ini, berarti kalian tidak saling mencintai?". Celetuk denaya
Edward menatap malas kearahnya
Sementara Granny Alice tertawa "Mungkin saja ay. Karna tahun ini grandadmu sangat menyebalkan"
Denaya ikut tertawa bersama yang lain
"Langsung saja. Joseph". Panggil Edward menaikkan telapak tangan keudara "Berikan kami, hidangan terbaikmu"
Semua mata beralih ke arah pandang grandad Edward, pria yang di panggil Joseph tersebut adalah seseorang yang berdiri di dapur mini menggunakan apron hitam. Sepertinya ia adalah sang koki
Joseph mengangguk tersenyum, dan memulai aksi memasak.
Karna tidak ada yang memulai percakapan, beberapa orang menonton kegiatan chef tersebut
Tidak sampai 5 menit, para pelayan menghampiri meja dengan mendorong trolly berisikan makanan pembuka
Joseph menjelaskan "Hors d'oeuvres. Saya menyiapkan 3 jenis sajian pembuka yang ringan"
Pelayan meletakkan piring berisi 3 jenis makanan pembuka
Orang-orang dimeja makan mulai mengambil langsung dengan tangan.
Denaya mengambil tomat berisikan sayuran yang sepertinya dicampur dengan mayonaise.
Joseph melanjutkan dengan bangga "Cheese Stuffed Cherry Tomatoes yang segar, Asparagus wraps yang manis, dan terakhir yang gurih adalah Shrimp in Phyllo Cups"
"Stop". Ujar leon menarik perhatian semua orang dimeja makan. Ucapan itu ditujukan untuk asha disebelahnya "Maafkan aku. Asha alergi terhadap udang". Leon megnambil Shrimp in Phyllo Cups dipiring asha kemudian memindahkannya.
Joseph meminta maaf karna hal tersebut.
Denaya menyipit, Ia teringat leon yang memerintah asha untuk memuntahkan bacon yang ia bilang terkontaminasi udang.
Memuakkan.
Bagaimana bisa saat itu aku tidak sadar jika mereka memiliki hubungan, batin denaya
"Sepertinya aku yang bodoh". Kata denaya pelan
"Kau mengatakan apa?". Tanya Armor disebelahnya
Semua tatapan beralih ke denaya
Denaya menggeleng dan berkata "Apa ada lagi yang memiliki alergi?". Melirik sekilas asha kemudian menyapu pandangan pada semua orang, dan tidak ada jawaban.
Hidangan selanjutnya adalah Sup labu yang berada dalam cangkir mungil, memiliki rasa manis yang merangsang nafsu makan. Berlanjut dengan garden salad diguyur saus beraroma.
Saat sedang menyantap salad, armor berujar "Kau menghabiskan tiap hidangan tanpa sisa, sepertinya kau sangat lapar, Printsessa". Tersenyum mengejek
Denaya memicing, menemukan gavriel sedang melihat interaksinya berdua armor
"Denaya pemakan segala, Pangeran Agung Armor". Sahut Granny Alice yang sepertinya mendengar perkataan Armor
"Armor saja, Mrs. Philip". Balas Armor mengangguk hormat
Granny tersenyum hangat "Kalau begitu, panggil aku Granny saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
DENAYA (+)
RomantizmDenaya Helge Kasyanov Kakek Denaya, Edward Philip adalah Duke of York, anak ketiga dari Ratu Inggris kedua. Begitu Ratu Inggris kedua yang tak lain adalah ibu dari Edward Philip meninggal. Tahta jatuh kepada Kakak tertua Edward Philip, yaitu Queen W...