Armor berjalan dengan cepat memasuki salah satu toilet. Baru 2 langkah masuk, suara teriakan wanita terdengar memekakan telinga. Ia pun menaikkan pandangan melihat seorang wanita hanya memakai bra hitam berenda dipadukan dengan rok pendek berbahan denim.
Kedua tangan wanita itu memeluk dirinya sendiri berusaha menutupi bagian dada, hal tersebut sia-sia karna Armor justru melihat payudara wanita itu semakin terdorong penuh ketengah, sebuah gerakan ceroboh yang malah membuat wanita itu terlihat semakin seksi.
Glek
Armor tidak mengalihkan tatapan pada belahan putih yang ada dihadapan
Sadar ditatap seperti itu, diambilnya tas kemudian dilemparkannya kearah pria asing tersebut
"Pergi kau bajingan". Pekiknya tak terelakan
Sebelum mengenai wajahnya, Armor menangkis lemparan tersebut, diambilnya tas yang terjatuh dilantai kemudian menjulurkan tangan hendak menyerahkan. Namun wanita itu melotot menatap celana Armor yang basah tepat dibagian privat, ia pun melempar benda yang ada berada di wastafel sembari berteriak semakin keras.
"Kau bajingan mesum!"
Tak sempat menghindar, lipstick, maskara hingga vas bunga melayang mengenai wajahnya. Tepat di bagian pelipis dan juga pipi Armor. Ia meringis kesakitan menyentuh bagian wajah yang terkena.
"Kemana saja kalian, tangkap pria ini". Kata wanita tersebut entah pada siapa
Belum sempat mencerna situasi, kedua tangan Armor dipegangi oleh orang-orang berbaju hitam. Lututnya ditendang hingga berlutut dilantai toilet, sedangkan wanita itu memasuki salah satu bilik.
"Lepaskan aku, kalian berurusan dengan orang yang salah". Ujar Armor memberontak, tangannya justru semakin dicengkram kuat.
Ditariknya nafas dalam-dalam, mengambil ancang-ancang kemudian melompat untuk berdiri, kedua pria berbaju hitam di kiri dan kanannya terkejut hingga melepaskan pegangannya. Memberikan beberapa pukulan yang melumpuhkan sesaat, Armor berhasil lolos keluar dari toilet tersebut. Dilihatnya pintu toilet yang menampilkan gambar wanita memakai rok.
Sialan ia salah masuk toilet
Tersenyum miring membayangkan apa yang ia lihat barusan, ternyata ada harga dibalik pemandangan indah tersebut
"Lumayan juga". Armor menyentuh pelipis yang mulai membengkak
"Kau tidak mengingatnya princess? tidak mudah bagiku berada disini. Kau harus meningatnya Denaya". dicengkramnya kedua bahu denaya kemudian diguncangkannya tubuh gadis itu "Kau tidak ingat Gavriel yang menembak aunty Angelin". Tertawa mengerikan, ia melanjutkan dengan suara rendah "Denaya, kau harus mengingat kejadian 5 tahun silam. Malam itu, saat hujan turun dengan derasnya. Gavriel lah yang mengarahkan pistol kepada mommy mu. Kepada aunty Angelin"
Denaya berusaha melepaskan cengkaraman george dikedua bahunya, namun george malah semakin mempererat hingga denaya meringis kesakitan.
"Kau harus mengingatnya! Persetan dengan traumamu, persetan otakmu pendarahan karna memforsir ingatan. Kau—harus—mengingat—apa yang dilakukan oleh keparat Costatiel!". George berteriak dihadapan gadis itu.
Denaya ketakutan, sekuat tenaga ditepisnya tangan george hingga pangeran itu tersungkur diatas meja. Dengan cepat ia berlari menuruni tangga, melewati pengawal berbeda negara. Dicengkramnya rambut hingga kusut berantakan, menghiraukan musik yang memekakan telinga.
Air mata Denaya mengalir, ia menggeleng keras
Tidak, ia tidak pernah lupa. Mengapa ia harus diingatkan lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
DENAYA (+)
RomanceDenaya Helge Kasyanov Kakek Denaya, Edward Philip adalah Duke of York, anak ketiga dari Ratu Inggris kedua. Begitu Ratu Inggris kedua yang tak lain adalah ibu dari Edward Philip meninggal. Tahta jatuh kepada Kakak tertua Edward Philip, yaitu Queen W...