George dan leon sedang duduk disalah satu cafe pilihan denaya, sudah 20 menit tapi gadis itu belum juga tiba
"Kenapa kau gelisah sekali". Kata george melihat leon yang tampak tidak tenang
"Denaya pergi tanpa pengawasan bodyguard, dia mengatakan pergi denganmu-tapi lihat sekarang malah aku yang bersamamu"
George terkejut mendengar penuturan leon, ia tidak merasa curiga saat denaya menawarkan bertemu diluar dan tidak ingin dijemput olehnya "Mungkin dia memiliki alasan"
Denaya telah tiba, gadis itu melihat george serta leon. kemudian berjalan mendekati
"Darimana kau sebenarnya?". Sergap leon langsung
Denaya menatap sinis
"Biarkan dia duduk dulu". Ujar george menarik kursi untuk denaya
"Ini banoffee buatan Lidiya?". Denaya dengan mata berbinar melihat kotak dihadapan george
George mengangguk "Dikirim langsung dari inggris, anggap saja sebagai permintaan maafku karna meninggalkanmu waktu itu"
Denaya hendak membuka kotak itu, tapi leon mencegahnya
"Ck darimana kau sebenarnya! Kau menghilang begitu saja dari pengawasan bodyguard, atau lebih tepatnya kau kabur dan kau ugal ugalan denaya! Kau mengatakan sedang bersama george tapi kau bahkan baru datang!". Leon terlihat sangat marah, untungnya tidak ada pengunjung di cafe ini karna sudah lewat jam makan siang
"Aku berbelanja dan jalan-jalan". Jawab denaya merasa bersalah, leon sangat mengkhawatirkannya
"Bohong, kau sudah berbelanja kemarin bersama asha"
"Sudah aku bilang, aku jalan-jalan"
"Sudahlah leon, yang terpenting denaya sudah disini dan dia tidakpapa". George mencoba menengahi
Leon menghembuskan nafas, kemudian berucap pelan "Jangan ulangi lagi sister, aku sangat mengkhawatirkanmu".
"Maafkan aku". Balas denaya pelan
George menggeleng melihat 'love siblings' dihadapannya "Jadi, mari kita mencoba banoffee buatan Lidiya"
Gadis itu kembali ceria setelah mencoba kue kesukaannya, banoffee buatan Lidiya-kepala pelayan kerajaan inggris. Dia telah mencoba berbagai macam banoffee, tapi buatan Lidiya memang yang terbaik. Mengingatkannya akan masa kecil, karna dulu denaya lahir dan besar di Inggris.
Sementara gavriel sedang di walk in closet, bersebelahan dengan ruang kerjanya. pria itu melihat foto yang dikirim oleh Chameleon, jarinya mencengram kuat handphone yang ia pegang. Gavriel ingin menyingkirkan pangeran brengsek itu dari hidup denaya-hanya miliknya, sejak dulu.
Terdengar bunyi langkah kaki didalam ruang kerjanya, ia dengan cepat memasang jas kembali dan melangkah keluar.
"Apa yang kau lakukan, Taylor". Tanya gavriel datar
"a-aku... aku... mencari dokumen yang tadi pagi ku berikan kepadamu sir, sepertinya aku melakukan kesalahan". Wanita itu membuka tumpukan berkas diatas meja
Gavriel menatap tajam setiap gerak-geriknya
"Sudah ku dapatkan, aku permisi sir"
"Berhenti"
Sekretaris gavriel itu berbalik, ia sangat gugup
"Kau menyentuh minumanku". Kata gavriel rendah, matanya menatap tajam taylor-sekretaris yang baru 2 bulan bekerja dengannya
Gavriel melangkah mendekat dengan gelas berisikan kopi ditangannya, wanita itu mundur ketakutan
Tersenyum miring, gavriel mencengram dagu taylor "kau harus mencoba minuman yang kau buat, bukan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/321043355-288-k906661.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DENAYA (+)
RomanceDenaya Helge Kasyanov Kakek Denaya, Edward Philip adalah Duke of York, anak ketiga dari Ratu Inggris kedua. Begitu Ratu Inggris kedua yang tak lain adalah ibu dari Edward Philip meninggal. Tahta jatuh kepada Kakak tertua Edward Philip, yaitu Queen W...