17

623 16 0
                                    


Mata gadis itu menatap ruangan lain didalam kamar, ia yakin pasti itu walk in closet milik gavriel.

Begitu memasuki ruangan tersebut, denaya terheran karna isinya hanya kemeja hitam, putih, sederet jas serta celana kain. Ia memilih kemeja hitam daripada putih, takut pakaian dalamnya terlalu terekspos. Mengingat kemeja ini hanya sebatas pahanya saja.

Melepaskan bathrobe, ia melotot melihat lehernya memerah. Dia tidak sepolos itu, denaya tau ini ulah gavriel. Digosokkannya tangan berkali-kali, berharap bekas tersebut hilang.

Mau tak mau ia mengenakan kemeja hitam kebesaran milik pria itu. Mengambil tas dan memakai sepatu. Sudah ia putuskan, ia akan mencari hotel terdekat.

Sungguh ia sudah gila karna menginginkan pria itu namun juga takut keperawanannya akan direnggut gavriel malam ini, Denaya teringat ucapan grandadnya

"Semua pria berbahaya bagi wanita secantik dan seseksi cucuku"

Denaya percaya ucapan itu setelah melihat reaksi gavriel tadi.

Dengan yakin ia melangkah keluar. Menemukan gavriel sedang duduk dikursi tengah, pria itu menuangkan alkohol kedalam gelas. Kemudian tersadar ada denaya yang berdiri diujung pintu. Pria itu terlihat terkejut, namun seketika wajahnya berubah datar.

"Terima kasih makan malam, kamar, serta kamar mandinya". Kata gadis itu

Mendengar itu gavriel mengernyit menatap kelakuan gadis itu yang menggosok-gosok leher, terlihat memerah. Sekuat apa gadis itu menggosoknya.

Karna tak kunjung mendapat jawaban, denaya melanjutkan

"Aku akan mencari hotel terdekat saja"

Baru gavriel menatap matanya

"Hotel? Ini sudah malam". Menaikkan suaranya, terdengar marah "Tidurlah disini, lebih aman". Kali ini suaranya terdengar lebih lembut

Denaya menggeleng "Tidak gavriel". Melangkah melewati pria itu menuju pintu "Oh iya, nanti aku kembalikan". Menunduk menatap kemeja yang sedang ia kenakan

"Denaya kembali". Panggilnya tegas

"Denaya!". Gavriel berteriak, namun gadis itu telah pergi

Gavriel mengusap wajahnya

Shit

Gadisnya ketakutan karna kejadian tadi, seharusnya ia bisa menahan diri.

Gavriel berniat menyusul denaya. Namun tiba-tiba ada panggilan masuk dari mommy Eveline

"Ada apa mom?"

"Gavriel kau tidak pulang?"

"Tidak mom. Aku tidur di penthouse malam ini"

"Oh begitu, mommy sempat khawatir sudah malam tapi kau belum pulang. Baiklah mommy tutup, istirahatlah gavriel"

"Ya mom"

Dengan cepat ia memasuki lift menuju lantai dasar, begitu melangkah keluar dari lift. Rod menelfon.

"Dia sudah pergi?". Tanya gavriel tergesa

"Sudah, Boss"

Damn. Gavriel menendang tempat sampah hingga berhamburan. Para staff berdatangan karna ulahnya, namun langsung menunduk saat melihat Pimpinan dari Costatiel Corp tersebut.

"Terus awasi dia"

Armor sedang berada diruang kerjanya, ayahnya datang dan berbincang mengenai pekerjaan. Saat sedang asik berbincang, tiba-tiba asisten armor masuk kedalam ruang kerjanya dengan wajah gusar.

DENAYA (+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang