Dibopong nya tubuh Denaya menuju kamar mandi.
"Gav aku lelah". Gumam gadis itu lemah didekapan Gavriel
Diletakkannya Denaya pada Bathub, kemudian mengalirkan air hangat hingga penuh dan memasukkan sabun kedalam airnya. Denaya hanya bisa terduduk lemas menatap kegiatan pria itu.
Ia memasuki bathub, duduk berhadapan dengan Denaya. Ditariknya tubuh gadis itu dalam sekali sentakan hingga berubah posisi menjadi duduk dilingkaran kakinya. Denaya yang lemas hanya bisa pasrah bersender di dada bidang pria itu.
Gavriel mulai mengusap tubuh Denaya, gadis itu menutup mata menikmati pijatan halus yang sesekali pria itu berikan. Setelah dirasa cukup, gavriel menggendong gadis itu kebawah shower.
Ia hanya memperhatikan wajah damai Denaya yang tertidur karna kelelahan.
Setelah selesai membilas, gavriel membawa gadis itu ke kamar. Dengan lembut ia mengusap seluruh tubuh denaya menggunakan handuk
Fuck, ia kembali menegang melihat tubuh polos Denaya yang basah, seakan pasrah menerima apapun yang ia lakukan.
Diusapnya wajah dengan kasar, gadisnya bisa pingsan jika ia tidak menahan diri lagi.
Tiba-tiba matanya terbuka lebar, apa Denaya sedang pingsan sekarang.
Diusapnya perlahan pipi gadis itu "Sweetheart bangunlah"
Gadis itu menggeliat, membuka mata. Mengerjap berkali-kali mengingat apa yang terjadi, kemudian wajahnya bersemu merah menatap Gavriel "Jangan lagi, aku sangat lemas"
Pria itu mengangguk sekali "Maafkan aku, kau harus makan". Menggeser troli berisikan makanan yang telah di antarkan oleh Rod saat mereka mandi.
Gavriel menyerahkan bathrobe hitam untuk dikenakan Denaya, karna baju gadis itu telah dirobeknya semalam.
Mereka pun memulai sarapan yang kesiangan. Ditengah kegiatan makannya, Ia membuka pesan yang dikirimkan oleh julie sahabatnya. Berisikan sebuah artikel yang berjudul "Billionaire muda dan tampan Gavriel Costatiel ternyata sudah menikah"
Denaya melirik Gavriel sekali kemudian kembali menatap layar handphone nya
"Ada apa?". Tanya pria itu melihat gelagat aneh dari Denaya
Gadis itu membaca sekali lagi judul artikel tersebut, namun gavriel lebih dulu merebut handphone nya.
Setelah melihat, pria itu meletakkan kembali handphone Denaya keatas meja. Seakan tidak ada hal yang menganggunya
Denaya mengambil air "Tidak ada komentar Mr. Costatiel?". Tanyanya melirik dari ujung gelas yang transparan
Gavriel mengindikkan bahu "Jika dengan membicarakanku mereka mendapatkan uang, biarkan saja"
Denaya hanya mengangguk, dia juga sering digosipkan hal-hal yang tidak benar. Terlalu merepotkan untuk meladeni media yang haus akan perhatian publik.
"Mengapa mereka suka sekali bergosip". ujarnya
Setelah itu mereka melanjutkan sesi makan, sampai gavriel memecah keheningan. Ia memperhatikan gadisnya yang makan dengan sangat lahap.
"Biasanya kau hanya makan 3 suapan". Ujarnya dengan geli
Denaya menaikkan pandangan menatapnya "Ini semua karna mu"
Pria itu mengernyit
"Kau tidak memberikanku makan sejak kemarin sore dan menggempurku hingga siang". Katanya penuh dengan kekesalan
KAMU SEDANG MEMBACA
DENAYA (+)
RomanceDenaya Helge Kasyanov Kakek Denaya, Edward Philip adalah Duke of York, anak ketiga dari Ratu Inggris kedua. Begitu Ratu Inggris kedua yang tak lain adalah ibu dari Edward Philip meninggal. Tahta jatuh kepada Kakak tertua Edward Philip, yaitu Queen W...