33

253 15 0
                                    


Suara Sean menyeruak dari layar dihadapan Gavriel, mereka sedang melakukan konverensi video

"Aku pastikan seseorang yang memakai pakaian serba hitam itu bukan pria". Sean mengutak-atik keyboard dihadapan kemudian melanjutkan "Lihatlah foto yang ku kirimkan"

Gavriel membuka foto yang dikirim oleh sean, Denaya yang terjatuh dilantai dengan seseorang berpakaian hitam akan melayangkan suntikan padanya. diperbesarnya gambar dibagian seseorang berpakaian hitam tersebut.

"Kau lihat, gav?". Tanya sean, gavriel hanya mengangguk sekali

Frans berdecak "Kukunya cantik sekali, tapi untuk seorang wanita. Tingginya diatas rata-rata, kau lihat difoto yang sebelumnya, wanita ini lebih tinggi daripada Denaya"

"Foxy". Ujar Gavriel singkat

Sean menimpali "Kau yakin?"

"Foxy memiliki tinggi yang persis dengan wanita itu"

"Bagaimana bisa ia lolos, sementara pemeriksaan untuk memasuki gedungmu sangat ketat". Ujar frans

"Tingginya diatas rata-rata". Gumam Sean, kemudian terkejut dengan pikirannya sendiri "Dia menyamar menjadi model dari agensimu, Gav"

Gavriel tekesiap dan mengangguk tegas. Sean berasumsi dengan sangat tepat

"Lakukan tugasmu, Nord". Kata gavriel pada Nord yang sejak tadi berdiri disampingnya. Asistennya itu mengangguk kemudian berlalu.

Frans memotong "Lalu, apa yang akan kita lakukan pada Pangeran Inggris"

"Jangan gegabah, gav". Ujar sean "Dia seorang Pangeran"

"Sebarkan foto saat ia mabuk-mabukan di Bandos Night Club. Tapi ingat, jangan sampai wajah Denaya terlihat". Perintah Gavriel "Dan Armor, aku tidak memiliki urusan dengannya"

Frans tertawa keras mengolok "Ratu akan memulangkan dan memotong uang jajan nya"

Nord tergesa-gesa berjalan memasuki ruangan, gavriel beralih menatapnya.

Disodorkannya ipad, berisikan pesan dari Rod.

Wajah Gavriel yang kebingungan berubah pucat pasi saat membaca pesan tersebut. Tanpa kata ia langsung beranjak pergi, meninggalkan konverensi video begitu saja.

"Gav. Gavriel...". Panggil Frans "Apa yang terjadi?". Tanya Frans saat melihat asisten gavriel muncul dilayar.

Nord memberi hormat pada Sean dan Frans kemudian mematikan konverensi video tersebut.

Dokter yang dipanggil oleh Armor telah selesai menghentikan pendarahan ditangan Denaya, gadis itu masih dalam pengaruh obat bius karna luka nya harus dijahit. Leon murka saat Daddy William melarang Denaya dibawa kerumah sakit. Bahkan Armor ikut serta dengan beralasan bahwa dokter tersebut dapat melakukan tugasnya dengan peralatan memadai.

Armor dan Daddy William mengantarkan Dokter tersebut setelah melakukan tugasnya. Leon masih dikamar Denaya, menatap sisternya yang terbaring. Dua orang yang ia sayangi sedang sakit saat ini, Asha dan Denaya. Tepat saat memikirkan Asha, sebuah pesan dari asistennya mengatakan jika Asha menanyai keberadaannya. Leon pun keluar kamar berniat mengabari asha terkait kondisi sisternya.

Denaya membuka matanya perlahan, kepalanya sangat sakit. Samar-samar ia melihat seseorang duduk, sedang menatap dan menggenggam tangannya.

"Hai sweetheart"

"Gav...riel..". panggilnya lirih

Dikecupnya punggung tangan Denaya "Aku disini sayang"

Denaya berusaha duduk, gavriel dengan cepat membantu merubah posisi

DENAYA (+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang