Porsche merah memasuki komplek gedung 'Costatiel Corp'. Berhenti di gerbang utama, terlihat beberapa pria berpakaian hitam yang berjaga mulai mendekati mobil denaya. Ini memang pertama kalinya ia kesini, sepertinya keamanan perusahaan ini sangat ketat.
"Ada yang bisa saya bantu?". Kaca mobil denaya diketuk 3 kali oleh pria berpakaian hitam "Mohon tunjukkan identitas-"
Denaya membuka kaca jendela
Sontak ketiga pria itu terkejut dan langsung menunduk "Silahkan, Nona". Terlihat pria itu berbicara melalui earpiece, kemudian gerbang dihadapannya terbuka lebar.
Denaya tersenyum, dia lupa bahwa orang-orang mengira denaya adalah kekasih gavriel. Terlihat ada 4 gedung pencakar langkit, semua dibawah naungan Costatiel Corp tentunya. Kemudian ia berhenti tepat didepan gedung yang bertuliskan 'White Angel Costatiel Entertainment'
Denaya memperbaiki riasannya, melihat keluar jendela- apa ada paparazzi?
"Tentu saja tidak ada, tempat ini sangat aman". Gadis itu melangkah keluar dari mobilnya, terkejut saat orang-orang berbaju hitam berlarian membentuk barisan kemudian membungkukkan badan, dalam.
Gadis itu terkejut, menoleh ke belakang, kiri dan kanan "Mereka menyambutku?". Batin denaya
Kemudian ada seorang pria menghampirinya.
"Ms. Kasyanov. Selamat siang- saya Nord, asisten Mr. Gavriel Costatiel".
Denaya menilai pria dihadapannya. Nord terlihat seumuran dengannya, pria itu memiliki postur tubuh seperti model, potongan wajah yang sangat kaku-sepertinya pria ini jarang tertawa, berkacamata dan terdengar aksen british samar ditiap kalimat yang ia ucapkan, sepertinya ia mencoba menahan aksen tersebut agar tidak terlalu ketara.
Oh denaya ingat, pria ini yg menunggu diluar mobil semalam saat denaya mabuk.
Gadis itu tersenyum canggung "Selamat siang, Nord. Aku ingin bertemu Gavriel, terkait kontrak yang ia tawarkan"
"Mari saya antar". Nord berjalan terlebih dahulu, denaya membuntuti.
Tatapan semua orang dilobi tertuju padanya, mereka berbisik-bisik. Tentu saja, orang-orang penasaran dengan kekasih pemilik dari Costatiel Corp. Denaya merasa seperti berada dirunway. Dan orang-orang itu menontonnya.
"Seharusnya aku mengenakan gaun terbaikku tadi". Batinnya
"Tuan sedang rapat digedung utama, Ms. Kasyanov". Kata Nord begitu lift tertutup
"Denaya saja, tidak usah terlalu formal". Dibalas anggukan kaku dari sang asisten
Lift terbuka dilantai 78, ruangan yang sangat luas.
Sepertinya 1 lantai hanya untuk ruangan sang boss, Gavriel Costatiel. Diujung ruangan ada 2 orang wanita yang langsung berdiri begitu melihat kehadiran denaya, mereka tersenyum-denaya membalasnya.
Dihadapannya terdapat pintu yang menjulang tinggi, bertuliskan 'Chief Executive Officer'
Nord membukakan pintu dan mempersilahkan denaya untuk masuk, gadis itu terkesima dengan desain dari ruangan gavriel. Dominan warna hitam dan abu gelap, dengan meja kerja berbentuk setengah lingkaran yang cukup besar, Sangat berkelas. Disampingnya menampilkan pemandangan perkotaan yang berada dipinggir pantai. 20 langkah sisi kiri meja kerja, terdapat pintu yang tertutup. Sepertinya ruang pribadi dari gavriel. Tepat disebelah pintu tersebut, ada mini bar dengan rak yang berisikan minuman alkohol berbagai macam jenis. Bahkan botolnya terlihat aneh dan unik.
"Silahkan duduk, Nona Denaya". Kata Nord membuyarkan lamunannya "Tuan Gavriel sedang menuju kesini, nyamankan diri anda". Sang asisten undur diri, menutup pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENAYA (+)
RomanceDenaya Helge Kasyanov Kakek Denaya, Edward Philip adalah Duke of York, anak ketiga dari Ratu Inggris kedua. Begitu Ratu Inggris kedua yang tak lain adalah ibu dari Edward Philip meninggal. Tahta jatuh kepada Kakak tertua Edward Philip, yaitu Queen W...