6

1.1K 20 0
                                    

Sementara disebuah ruangan, 3 pria duduk melingkari meja besar, masing-masing ditemani oleh asisten.

Ketegangan sangat terasa diruangan tersebut, terdengar dari pembahasan mengenai penembakan yang terjadi kemarin.

Frans adalah pria keturunan rusia spanyol yang juga merupakan sepupu dari denaya "Apa sebenarnya yang diinginkan The Rough?"

Sean menimpali "Nyawa tentu saja". Sangat khas sean sekali, pria ini selalu mengantung perkataannya membuat lawan bicaranya kesal.

"Nyawa siapa? Denaya? George? atau ratusan orang di arbat street?". Frans terdengar kesal karna jawaban sean

Pria itu hanya menyeringai tipis, tidak menjawab.

Edward menatap gavriel yang hanya diam, pria itu menatap jarinya yang mengetuk-ngetukan meja

Seakan tau sedang ditatap, gavriel menaikkan pandangan dan berucap "Aku memasukkan penyusup kedalam The Rough"

"Dan penyusupmu adalah pengkhianat". Sanggah sean terdengar mengejek

"Pengkhianat?". Potong Edward

"Aku hanya menempatkannya ditempat yang tepat, sekaligus memanfaatkan kebodohannya karna sudah berkhianat pada kelompok". Jawab gavriel, sungguh ia sangat malas membahas panjang lebar rencananya. Namun ia ingin meyakinkan jika dirinya mampu menghandle masalah ini.

Denaya adalah tanggungjawabnya.

"Apa sebenarnya rencanamu?". Tanya Edward

"Gavriel". Sean memotong sebelum gavriel akan menjawab "Aku sangat mengenalmu, kau sangat hebat gavriel. Tapi kau yang meminta tolong padaku untuk ikut mengusut masalah 5 tahun yang lalu"

Gavriel menatap tenang sean, menunggu pria itu melanjutkan ucapannya.

"Jika aku jadi kau, aku tidak akan tinggal diam saat peluru mereka sangat dekat dengan orang yang kucintai—"

"Aku bukan kau sean. Aku bukan singa yang memangsa secara langsung. Aku punya caraku sendiri!". Suara gavriel tenang namun tajam menandakan ia yakin akan dirinya.

"Kalau begitu tambahkan plan B". timpal Edward menatap gavriel "Dekati Selena. Ia adalah putri satu-satunya dari pemimpin The Rough"

Sean terkejut mendengar hal tersebut, tidak ada satupun yang tau jika keturunan The Rough laki-laki atau perempuan. Ternyata Pemimpin The Rough merahasiakan putri semata wayangnya.

Gavriel hanya menatap sean penuh arti.

"Selena? Selena mantan kekasihmu?". ujar Frans heboh menatap gavriel "Apa Simon sebodoh itu membiarkan putrinya berkeliaran bebas". Lanjutnya

"Tentu saja dia melakukan apa yang William, Edward dan Gavriel lakukan pada Princess kesayangannya". Ejek sean

Edward menatap tajam sean.

"Para Bodyguard itu?". Frans menggeleng sembari terkekeh

"Satu orang anggotaku tidak sebanding dengan puluhan bodyguard milik William". Sahut gavriel

Frans dan Sean masih melontarkan ejekannya, namun gavriel teralihkan saat menerima pesan dari Chameleon, beberapa foto denaya berdua dengan asistennya. Gadisnya memakai kaos putih ketat berlengan pendek yang dimasukkan ke dalam celana jeans panjang, tertutup memang tapi tetap menampilkan kaki jenjang serta lengan yang halus, seputih susu.

Pria itu menahan senyum melihat keceriaan denaya, gadis itu tidak kenal takut. Padahal dia mengalami insiden mengerikan kemarin, baguslah denaya tidak berlarut-larut dengan kejadian itu.

DENAYA (+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang