31

269 16 0
                                    


Nord dan Rod terlihat tergesa-gesa memasuki ruangan Gavriel, pria itu sedang duduk dikursi kebesaran CEO White Angel bersama dengan tamunya. Menyadari ekspresi kedua bawahannya yang tidak normal. Wajah gavriel mengeras seraya bertanya.

"Apa yang terjadi"

"Nona Denaya menghilang". Jawab Nord menatap Selena yang sedang duduk dikursi berhadapan dengan Gavriel

Rod menggeleng "Tadi nona sedang mengganti pakaian saat saya menerima telfon dari anda, boss"

Gavriel berdiri menatap rod tajam

"Menghilang?". Gumam selena

Nord memberikan ipad yang menampilkan CCTV koridor lantai 17 "Sir, Nona Denaya terlihat keluar dari ruang ganti bersama dengan Selena"

Gavriel mengepalkan tangan melihat layar. Denaya yang didorong oleh Selena hingga gadisnya terjatuh, pandangannya beralih menatap selena yang masih duduk gelisah

"A-aku tidak melakukan apapun". Jawabnya gugup "Maksudku, aku memang mendorongnya gav. Tapi pelan, tidak sampai menyakitinya". Perjelas selena

"Dimana Denaya sekarang". Tanya gavriel

"Tidak tau, aku meninggalkannya begitu saja di koridor"

Nord memotong "Nona memasuki pintu darurat, sir".

Gavriel menatapnya "Perintahkan penyisiran ditangga darurat dan—"

"Sudah dilakukan, sir. Mereka sedang bergerak dan belum ada kabar mengenai keberadaan Nona Denaya". perjelas Nord

"Aku tidak mungkin berdiam diri menunggu disini". Gavriel mendekati Rod, dicengkramnya kerah jas hitam pria tersebut "Kali ini bukan hanya rambutmu yang akan ku potong, tapi kepalamu Chameleon". Desis Gavriel

"Nona Denaya". Seru Nord terkejut

Gavriel tersentak menatap kearah pandang Nord. Denaya berdiri dipintu, tangan gadis itu memegang sepatu, dengan wajah terlihat berkeringat.

Melepaskan cengkramannya gavriel segera melangkah memeluk Denaya, namun Gadis itu mengaduh kesakitan dan mendorongnya

"Sakit?". Tanya Gavriel yang dibalas gelengan oleh Denaya

"Tidak aku tidakpapa, Gavriel"

Pria itu tidak percaya, diremasnya bahu kiri Denaya. Tidak ada ekspresi yang berarti, lalu pada saat bergantian ke sebelah kanan. Denaya meringis kesakitan

Gavriel menatapnya penuh arti "Ini yang kau bilang tidakpapa". Disentuhnya sisi wajah Denaya dan bertanya dengan lembut "Selena yang melakukan ini padamu?"

Denaya terdiam menatap lurus pada selena

"Ia yang mendorongmu, benar sweetheart?"

"Jika aku mengatakannya, apa kau akan mempercayaiku". Kata denaya pelan

Selena tersentak, tatapannya sengit menatap denaya

Gavriel mengangguk tegas "Selena mendorongmu?"

Denaya masih menatap selena saat mengutrakan jawaban "Ya, selena yang mendorongku"

"Aku tidak mendorongmu sekeras itu". Selena mendekati Gavriel dan menyentuh lengannya "Gavriel, ia hanya pura-pura kesakitan agar dapat menuduhku"

Pria itu memutar tubuh menatap Selena "Tenanglah, dengarkan penjelasan Denaya terlebih dahulu"

Denaya tertawa miris "Kau tidak mempercayaiku?"

"Aku mempercayaimu, sweetheart". Menyentuh wajah Denaya lagi namun segera ditepis oleh gadis itu

DENAYA (+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang