37

697 14 0
                                    


Gavriel yang pertama kali bangun, diliriknya jam dinakas.

Beralih pada Denaya yang berada disebelahnya, gadis itu masih tidur nyenyak dengan posisi telungkup. Setengah tubuhnya ditutupi selimut.

Sial, hanya melihat punggung telanjang Denaya ia langsung kembali bergairah.

Ia ingin mengulang kenikmatan semalam. Betapa bahagianya Gavriel mendapatkan Denaya untuk pertama kalinya, ia tidak peduli setelah ini Denaya akan marah atau memukulnya.

Denaya perlahan membuka matanya, terkejut saat menyadari ada pria lain disebelahnya. Wajahnya langsung berubah merah saat mengingat kejadian semalam, saat mencoba merubah posisi tidur. Ia semakin terkejut karna dirinya naked, ditariknya selimut hingga sebatas dada.

Bibir Gavriel berkedut, gemas melihat tingkah Denaya. Miliknya.

"Ayo aku antar kekamar mandi". Meraih tangan Denaya yang masih menahan selimut

Denaya mengernyit dan menepis "Aku bisa sendiri"

Pria itu mengangguk, kemudian turun dari tempat tidur memakai celana yang teronggok dilantai.

Denaya terpekik membuang wajahnya. Pria itu tertawa, mendekati Denaya. Mengusap rambut dengan sayang kemudian mengecup dahinya dan melangkah ke kamar mandi.

Denaya melihat tempat tidur yang ia tempati sangat acak-acakan, beralih pada pakaiannya yang tercecer di lantai kamar. Ia pun membuka selimut.

Gadis itu menarik rambutnya dengan kesal. Ucapan selena mengulang diingatannya.

Mengapa ia memberikannya pada Gavriel, pada pria yang sudah pernah tidur dengan wanita lain.

Matanya tak lepas dari noda ditempat tidur.

"Mommy... aku sudah tidak virgin lagi". Gumam nya

Dirapikannya rambut, kemudian turun dari tempat tidur.

Sial, pahanya terasa kaku. Dan vagina nya terasa perih.

Berpegangan dengan nakas disamping, ia melangkah pelan. Namun baru satu langkah, ia terjatuh. Tangan Denaya menyenggol barang diatas nakas, menimbulkan suara berisik.

Gavriel keluar dengan tergesa, pria itu hanya mengenakan handuk yang melingkar dipinggang, dilihatnya Denaya yang meringis terduduk dilantai.

"Apa yang terjadi?". Kata pria itu mencoba mendekat

"Stop!". Denaya menutupi tubuhnya dengan kedua tangan

Denaya berteriak lagi "Stop Gavriel!". Saat pria itu mencoba kembali mendekat

"Aku hanya ingin membantu". Ujarnya mengernyit melihat Denaya beringsut mencoba mengambil pakaiannya yang teronggok dilantai.

Shit, kenapa selangkangannya sakit sekali.

Akhirnya gadis itu meraih dress putihnya, saat menyadari pakaian itu sobek. Diangkatnya dress itu tinggi-tinggi

"Membantu? Kau memperkosaku!". Pekiknya dengan tatapan tajam permusuhan

Tok tok tok

"Terjadi sesuatu, Boss?". Rod didepan pintu

Gavriel bergeming menatap Denaya yang masih naked duduk dilantai

"Boss, aku akan dobrak dalam hitungan ke 3". Lanjut Rod saat tak ada sahutan

Denaya tersentak, ditutupinya tubuh seadanya dengan dress putih yang telah koyak

"Tidak terjadi apapun, Rod". Jawab Gavriel tak bergerak sedikit pun, masih menatapnya

Langkah kaki Rod terdengar menjauh setelah mendengar balasan dari sang boss

DENAYA (+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang