11

756 18 0
                                    

Sore harinya gavriel menawarkan diri hendak mengantarkan pulang, tapi denaya menolak karna ia akan mengambil gaun pesanan dibutik untuk dikenakan dipesta nanti malam. Namun, Gavriel tidak bisa dibantah, pria itu berkata akan mengantar kebutik bahkan keliling dunia pun akan ia antarkan.

Jadilah hanya mereka berdua didalam mobil, karna asha diantar pulang oleh rod.

"Gavriel, apa kau keberatan jika berhenti sebentar. Aku ingin ice cream vanilla". Menunjuk toko ice cream yang berada ditepi jalan

Gavriel mengangguk kemudian menepi "Hanya ice cream vanilla? Tidak ingin yang lain?". Denaya mengangguk

"Jangan turun, biar aku saja"

"Aku ingin ikut"

"Aku saja, sweetheart". Mengusap kepala denaya lembut

Denaya tersenyum menatap kepergian gavriel, perlakuan gavriel sangat spesial kepadany. Ia merasa seperti sepasang kekasih sungguhan. Membayangkan, memiliki pasangan hidup yang tampan, seksi dan perhatian seperti gavriel, selalu melindungi dirinya. Mata denaya tak lepas menatap toko ice cream yang dimasuki gavriel.

Brakkk

Mobil gavriel ditabrak dari belakang

Tubuh denaya sampai terdorong kedepan-kepalanya terhantup dashboard. Sambil mengusap leher yang kaku karna dorongan tiba-tiba, gadis itu keluar dari mobil.

Nord dan beberapa pengawal gavriel keluar dari Range Rover yang terparkir disebrang jalan, mendekati dirinya.

"Nona tunggu didalam, biar saya tangani". Ujar nord begitu tiba dihadapan denaya, begitu hendak masuk lagi. Denaya melihat seorang wanita turun dari mobil yang menabraknya

Selena...

Saat Denaya hendak menghampiri.

Gavriel sudah berada di hadapannya "Apa yang terjadi?". Tanya gavriel menatap nord, tangan kanan pria itu memegang ice cream

"Aku tidak sengaja menabrak mobilmu". Selena mendekati mereka bertiga

Gavriel menatap tajam "tidak sengaja?"

"a-aku... ingin membeli ice cream juga. Kau tau aku tidak pandai membawa mobil, Gav". Potong selena dengan suara manja menatap tangan kanan gavriel.

Gavriel membuang wajahnya malas, kemudian menatap dahi denaya yang memerah "kau terluka?"

"Tidakpapa, hanya terhantup". Jawab denaya

"Gav, aku akan mengganti kerugian mobilmu". Selena menyentuh tangan gavriel

Gavriel menepis "Kau yang urus". Menatap nord, kemudian membuka pintu mobil untuk denaya.

"Riel.. Gavriel". Panggil selena.

Mendengar panggilan selena kepada gavriel, langkah denaya terhenti. Ia menatap selena yang juga menatapnya tidak suka. Denaya melihat Gavriel memasuki kursi kemudi, menghiraukan panggilan selena. Ia pun menggeleng kemudian ikut masuk kedalam mobil.

"Ice cream mu". Kata gavriel menyodorkan, disambut oleh denaya

"Kenapa kau meninggalkannya begitu saja?"

"Ada nord yang menanganinya"

"Kau menolak ganti rugi yang dia berikan"

"Aku lebih kaya dari dirinya"

"Sombong sekali"

Gavriel hanya diam menatap lurus jalanan, lama mereka terdiam. Sementara denaya hanya menatap ice cream ditangan, gadis itu berhenti disuapan ke 3.

DENAYA (+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang