Setelah selesai memperbaiki riasan dan rambut. Denaya melangkah kembali ketaman belakang. Matanya menangkap granny yang duduk dikursi bersama leon, asha juga george.
Kemana grandad, gavriel dan juga armor, batinnya.
"Mencariku, printsessa?"
Denaya menoleh, baru saja ia menyebutkan nama pria ini.
Diberkatilah kau Pangeran Agung.
"Kau habis berguling-guling ditanah?". Armor menatap rambut denaya "Rambut dan bajumu kusut"
Denaya terkejut, menyentuh tatanan rambutnya. Memperbaiki.
Saat ia menoleh, dilihatnya armor yang menatap kearah lehernya. Dengan cepat denaya menutupi dengan rambut. Pria itu membuang wajahnya.
Armor melihat dengan jelas bekas kissmark tersebut.
"Ingin bergabung?". Ujar armor yang sedang menatap orang-orang yang berkumpul
Denaya mengangguk, kemudian melangkah mendekati granny alice.
Dipeluknya granny alice dari belakang, dibalas dengan sentuhan lembut granny ditangan denaya
"Menginaplah disini, ay". Tawar granny
"Tidak bisa granny, besok dena ada jadwal pemotretan". Jawab denaya menegakkan tubuh, kemudian duduk disebelah granny alice, disusul Armor disebelah Denaya.
"Leon atau george bisa mengantarkanmu"
Denaya menatap leon yang juga sedang menatapnya, mereka belum berbicara semenjak perdebatan terakhir diapartemen asha.
Melihat reaksi kedua cucunya, granny melanjutkan "Jika leon dan george sibuk, bukankah kekasihmu bisa diandalkan?"
Denaya mengernyit, tatapan granny beralih kearah Armor disebelahnya
"Granny kita bukan-.."
"Tentu saja, saya bersedia menjemput denaya besok pagi". Sahut Armor cepat
Denaya menatapnya sinis
"Tidak usah, menginaplah juga disini Armor". Kini granny menawarkan kepada Armor "Atau kau sibuk?"
"Dia seorang pangeran tentu saja sangat sibuk, granny". Kali ini George membuka suara
"Kau lupa jika kau juga pangeran?". Sindir Armor
Granny alice tertawa melihat george dan armor yang berdebat
"Kau benar-benar tidak ingin menginap?". Tanya granny sekali lagi
Denaya mengangguk yakin "Dimana grandad, Dena ingin berpamitan". Berdiri dari duduknya
"Grandadmu kembali keruang kerja, sepertinya ada pekerjaan penting"
Sementara didalam ruang kerja Edward.
"Aku ingin berhenti mengikuti rencanamu"
Edward sedang duduk dimeja kerjanya mengernyit "Mengapa?"
"Denaya cemburu, aku tidak ingin mengambil resiko". Pria itu berterus terang
"Itukah yang menyebabkan cucuku mendekati Pangeran Agung?"
Gavriel menggeleng sekali, dengan tegas berucap "Armor menyukai denaya. denaya terlalu polos untuk memanfaatkan Armor"
"Aku sudah menduga, berita itu. Pasti ulah Armor"
Edward dan Gavriel menoleh saat melihat pintu terbuka, tanpa diketuk terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENAYA (+)
RomanceDenaya Helge Kasyanov Kakek Denaya, Edward Philip adalah Duke of York, anak ketiga dari Ratu Inggris kedua. Begitu Ratu Inggris kedua yang tak lain adalah ibu dari Edward Philip meninggal. Tahta jatuh kepada Kakak tertua Edward Philip, yaitu Queen W...