Namanya juga remaja.
Selalu merasa penasaran dan ingin mencoba.Pintu kamar terbuka. Seorang wanita paruh baya memasuki kamar anaknya. Ada yang aneh, ini bukan aroma yang seharusnya keluar dari pengharum ruangan. Merasa curiga, beliau pun menyelidiki. Dan ...
''Astaga, Hyunsuk!'' teriaknya.
Laki-laki yang namanya disebut, Hyunsuk, muncul dari balik pintu kamar mandi. ''Ada apa, sih, Ma?''
''Ini apa?'' tanya sang ibu masih dengan suara kerasnya.
''Oh, itu rokok,'' jawab Hyunsuk, polos.
Yah, si ibu juga tahu kalau itu rokok. Kan, maksudnya bukan itu.
Emosi memuncak. Sang ibu berjalan mendekati anaknya.
''Aduh ... Ma, sakit!'' adu Hyunsuk ketika daun telinganya ditarik kencang oleh sang ibu.
''Rasain, dasar bandel! Duit masih minta orang tua juga, sok-sokan ngerokok! Masih sekolah, tuh, mikirin belajar bukan rokok-rokokan. Nilaimu, loh, jeblok! Pusing Mama dipanggil ke sekolah terus gara-gara kelakuanmu!''
-
Namanya juga remaja.
Pastilah ada nakal-nakalnya.Tengah malam saat orang-orang sudah tertidur pulas, Jihoon baru menginjakkan kaki di rumah. Untuk ukuran seorang pelajar tingkat menengah atas yang baru pulang dari sekolah, tentu itu bukan waktu yang lumrah.
''Ke mana saja kamu? Selesai sekolah bukannya pulang malah keluyuran. Lihat dirimu! Berantakan, seragam kotor, kamu ini pelajar atau preman?!'' murka sang ayah.
Jihoon menghela nafas. Muak dengan omelan sang ayah yang cukup menyakiti telinganya. Harusnya si ayah itu bersyukur anaknya masih mau pulang. Ini malah ...
''Kalau kamu masih ingin dianggap anak oleh Ayah, maka berperilaku yang baik, sekolah yang baik-''
''Kita bicara besok aja. Aku ngantuk!'' potong Jihoon. Dia bergegas memasuki kamar, membuat sang Ayah semakin emosi dengan kelakuannya.
-
Namanya juga remaja.
Ingin merasa bebas, sebebas-bebasnya.Rose menghampiri kedua orang tuanya yang sedang menonton tv di ruang tengah.
''Mam, Pap, Rose ijin keluar, ya!'' kata Rose.
''Ke mana?'' tanya sang Ayah.
''Ke rumah temen'' jawab Rose, jujur.
Sang ibu menimpal, ''Ngapain malem-malem ke rumah temen? Nggak sopan ih, ganggu waktu istirahatnya. Besok aja!''
''Nggak ganggu, Mam. Kan, udah janjian. Lagian ini baru jam delapan. Boleh, ya?'' rayu Rose.
''Rose ...'' Bla bla bla bla bla ...
Selalu terjadi diskusi yang alot ketika Rose meminta ijin pada orang tuanya untuk keluar malam bersama teman-teman. Walaupun papi-mami-nya tahu Rose bukan anak yang neko-neko, tapi tetap saja alot.
Lain dengan orang tua Jennie.
''Rapi bener, Neng, mau ke mana?'' tanya sang ibu ketika anaknya datang menghampiri.
''Jennie mau jalan sama temen, Ma!''
''Di jemput?''
Jennie mengangguk. ''Jennie juga bawa seragam buat sekolah besok, soalnya mau sekalian nginep!''
Tak lama, sebuah motor berhenti di depan rumah. Jemputan Jennie sudah datang.
''Sama dia?'' tanya ibu.
''Iya, Ma. Jennie berangkat, ya! Bye Mama!'' pamit Jennie.
Walaupun laki-laki yang menjemput anaknya itu memakai helm full face, tapi beliau sangat mengenali bentuknya.
''Jen!'' seru sang ibu.
Jennie pun menengok.
Sang ibu menghela nafas kemudian berkata dengan lantang ...
''Jangan lupa suruh temenmu itu pake kondom! Awas ya kalo bocor!''
Jennie cuma bisa melongo sambil tepuk jidat.
-

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNGBLOOD
FanfictionIni adalah cerita remaja tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari yang tak lepas dari cinta, persahabatan, pertarungan, dan kenakalan. Treasure x Blackpink ⚠️ Murni imajinasi ⚠️ Tidak bermaksud merendahkan pihak mana pun Luv, matcha_...