Hyunsuk menutup rapat pintu kamar Jennie. Dia berjalan santai menuruni satu per satu anak tangga sembari menyisir rambutnya yang sudah setengah kering menggunakan jari.
Di bawah sana, tampak ibu Jennie sedang sibuk menyajikan makanan di atas meja.
''Pasti mau pulang, kan? Sarapan dulu sini!''
''Mama masak apa?''
''Bubur.''
Hyunsuk selalu antusias dengan masakan ibu Jennie. Dari aromanya saja sudah menggoda, apalagi rasanya. Pasti lezat.
''Jennie belum bangun?'' tanya beliau.
Hyunsuk menggeleng ribut. Dia terlalu sibuk menikmati rasa yang begitu memanjakan lidah.
''Kenapa nggak kamu bangunin? Anak itu kalo dibiarin bakal sampe sore tidurnya.''
''Hyunsuk nggak tega. Kasian, dia pasti kecapekan.''
Si mama menatap Hyunsuk penuh selidik. ''Emangnya kamu apain, kok, sampe kecapekan?''
Hyunsuk tidak menjawab, hanya cengar-cengir saja.
''Enak ya jadi kamu, bisa celap-celup terus padahal nggak ada status.''
Hyunsuk mengusap tengkuk. Ah, kalo sudah induknya yang turun tangan dia tidak bisa berkutik.
''Apa kabar Ibu kamu? Apa beliau tau kalo anaknya ini sudah bolak-balik nidurin anak orang?''
Pertanyaan itu diucapkan ibu Jennie dengan nada bicara biasa saja, santai. Namun, terdengar sangat menohok.
''Kalo kamu beneran sayang sama Jennie, mending cepet jadian terus kenalin dia ke orang tua kamu ... sebelum semuanya rumit.''
Kali ini Hyunsuk mengernyit. ''Rumit? Apa yang Mama tau dan aku nggak tau?''
''Dua hari lalu, Mama kamu datang ke butik sama cewek yang waktu itu juga dateng ke pesta annive orang tuamu bareng sama Papanya. Ck, siapa, sih, namanya-''
''Jisoo, bukan?'' tebak Hyunsuk.
''Nah, itu.''
''Ada perlu apa Mama dateng ke sana?'' tanya Hyunsuk kemudian lanjut menyuap bubur.
''Mama kamu minta dibuatin baju yang bagus buat cewek itu. Katanya, sih, hadiah.''
''Oh,'' respon Hyunsuk, seadanya. Dia tidak merasa ada yang aneh dengan hal itu. Sampai ibu Jennie mengetuk dahinya menggunakan sendok.
''Aduh.''
''Santai bener, heran!''
Sekilas Hyunsuk mengusap dahinya. ''Emang apa yang salah, Ma?''
''Kamu nggak curiga gitu?''
Hyunsuk tampak bingung. ''Apa yang harus dicurigai? Ada orang yang pengen buat baju, terus orang itu datang ke butik milik perancang hebat. Udah tepat, dong, Ma?'
Giliran ibu Jennie menepuk dahi. Pantas saja putrinya selalu mengeluh kesulitan saat bicara serius dengan Hyunsuk, wong Hyunsuk-nya terlalu santai nyerempet o'on begini.
''Poinnya bukan itu, Hyunsuk. Mamamu datang sama Jisoo, minta dibuatin baju untuk Jisoo sebagai hadiah. Apa itu nggak mencurigakan?''
Hyunsuk kembali memutar otak. ''Mungkin aja Jisoo lagi ulang tahun makanya Mama inisiatif kasih hadiah ... tapi aneh juga, sih, kalo Mama sampe tau ulang tahunnya Jisoo.''
''Nah, itu maksud Mama. Mungkin ada udang di balik batu?'' timpal ibu Jennie. Namun, beliau ingat kalau Hyunsuk agak o'on, jadi diperjelas saja. ''Gimana kalo ternyata Mamamu punya niat jodohin kamu sama Jisoo?''
![](https://img.wattpad.com/cover/327882229-288-k597623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNGBLOOD
Fiksi PenggemarIni adalah cerita remaja tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari yang tak lepas dari cinta, persahabatan, pertarungan, dan kenakalan. Treasure x Blackpink ⚠️ Murni imajinasi ⚠️ Tidak bermaksud merendahkan pihak mana pun Luv, matcha_...