Chapter 37: Agak Berat

182 14 4
                                    

Seiring berjalannya waktu, Jisoo merasa hidupnya semakin bahagia. Berbanding terbalik dengan Rose yang kini merasa hidupnya hancur lebur.

''Aku hamil,'' kata Rose sambil menunjukan test pack di depan mata Junghwan.

Laki-laki itu terkejut bukan main.

''Nggak. Nggak mungkin. Kamu bercanda, kan?''

''Aku serius, Hwan.''

''Jangan bohong, Rose. Ini mustahil. Kita baru ngelakuin itu satu kali, nggak mungkin langsung hamil,'' sangkal Junghwan.

Sedetik kemudian, potongan-potongan kejadian panas malam itu kembali terbayang. Junghwan ingat persis seberapa keras penolakan Rose pada saat itu. Sayang, dirinya tidak mau mendengar karena sudah dibutakan oleh nafsu.

''Nggak mungkin, Rose,'' lirih Junghwan sambil menjambak rambutnya sendiri, frustrasi.

Air mata Rose kembali jatuh membasahi pipi. Dadanya terasa sesak. Hidupnya benar-benar berantakan. Luka batin akibat perbuatan Junghwan malam itu belum sembuh dan kini semesta kembali memukulnya.

''Kamu harus tanggung jawab,'' tuntutnya.

''Tanggung jawab apa? Nikah? Nggak bisa, Rose. Kita masih sekolah. Masa depan aku masih panjang. Aku punya cita-cita, aku-''

''Terus aku harus nanggung ini sendirian?'' sergah Rose.

Junghwan blank. Dia terduduk di sofa dengan tatapan kosong.

Kalau sudah begini mau apa?

-

Keesokan harinya, di kantin sekolah.

Hyunsuk, Jaehyuk, Jeongwoo, Jennie, Lisa, dan Jisoo terpantau menempati satu meja yang sama sambil menikmati makanan masing-masing.

Jisoo masih tidak menyangka akan sampai pada titik ini. Siswi yang dulu dianggap cupu dan kerap di-bully kini duduk berdampingan dengan geng populer sekolah, seperti mimpi saja.

''Guys, tar malem dinner yuk!'' ajak Lisa.

''Gue, sih, mau-mau aja asal dibayarin,'' kata Jeongwoo.

''Dasar cowok matre,'' celetuk Jennie.

''Bukan matre, Sayang, tapi realistis. Lisa yang ngajak, otomatis Lisa yang harus bayarin,'' sahut Jeongwoo.

Jennie memutar mata malas.

''Bilang sayang lagi gue tabok lu,'' timpal Hyunsuk.

''Nggak takut,'' balas Jeongwoo sambil menjulurkan lidah, mengejek. Sementara Hyunsuk melayangkan tatapan mautnya.

''Tenang aja, gue bakal traktir lu semua. Kalo perlu gue ganti uang transport kalian.''

''Nah, gitu, dong, lebih mantap. Lu emang sahabat gue yang paling baik, Lis,'' puji Jeongwoo.

''Tapi ada syaratnya,'' kata Lisa, menggantung.

''Emh, perasaan gue nggak enak nih,'' kata Jaehyuk.

''Khusus buat kalian bertiga, cowok-cowok, harus pakai jas,'' sambung Lisa.

''Jas apa? Jas hujan?''

''Ih, gue lagi serius, Hyunsuk. Pokoknya kalian bertiga harus pakai jas dan dandan yang rapi, titik.''

''Haduh, PR banget,'' kata Hyunsuk.

''Emang kita mau makan di mana, sih, sampe harus pake jas segala?'' tanya Jaehyuk.

Lisa berpikir sejenak. ''Gue juga belom tau, sih, hehe. Enaknya di mana?''

''Restoran Jepang?'' usul Jennie.

YOUNGBLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang