Tiga gadis berpenampilan modis keluar dari satu mobil yang sama.
''Bagus juga sekolahnya,'' puji Lisa.
Yup, pertandingan basket pada malam hari ini dilakukan di kandang lawan. Lisa, Jennie, dan Rose adalah tiga contoh dari banyaknya siswa yang datang untuk menonton.
''Eh, cowok-cowok di mana?''
''Jaehyuk udah di dalem bareng sama Jeongwoo,'' kata Rose.
''Barusan Hyunsuk bales chat gue, katanya nggak jadi dateng,'' timpal Jennie.
''Kenapa?'' tanya Lisa.
''Harus berangkat kerja karena partner-nya mendadak ijin,'' jelas Jennie.
Lisa dan Rose mengangguk.
Mereka bertiga memasuki sekolah itu. Sekolah yang tak kalah megah dari sekolah mereka.
Bersama-sama dengan penonton lain, Jennie, Lisa, dan Rose memasuki area pertandingan. Tampak tribun mulai padat.
''Ini kita nggak nyamperin Jeongwoo dulu? Takutnya tuh anak ngerasa nggak di-support,'' celetuk Lisa.
''Rose!'' seru Junghwan yang sudah lebih dulu duduk di kursi penonton. Tanpa ba-bi-bu Rose segera menyusulnya.
''Sejak kapan mereka deket?'' bisik Lisa.
''Nggak tau. Lu ikut duduk sana, gue mau cari toilet dulu!'' kata Jennie.
''Ok. Jangan lama-lama!''
Jennie pun memisahkan diri. Dia menghampiri salah satu orang yang memakai kalung id card.
''Kak, numpang tanya, toilet terdekat di sebelah mana ya?''
''Kakak lurus aja, terus belok kiri, toiletnya ada di ujung. Tapi hati-hati ya, Kak, soalnya area situ agak horor!''
Informasi yang cukup menggelitik. Jennie berterima kasih. Dia berjalan menjauhi keramaian sesuai arahan panitia tadi.
Nah, itu dia.
Di ujung koridor ada dua pintu yang berdampingan.
Tunggu! Tiba-tiba Jennie merinding.
Koridor ini sunyi, lampunya redup, dan suhunya terasa agak dingin. Pantas saja Kakak tadi menyebut area ini horor.
Mungkinkah ada hantu? Ck, apa peduli Jennie? Toh, cuma sekali dia ke sini.
Berbeda dengan lampu koridor yang redup, bagian dalam toilet disinari lampu yang cukup terang. Tempatnya juga bersih. Jika Jennie siswa asli sekolah ini mungkin dia akan betah berlama-lama di toilet untuk bolos.
Jennie segera menuntaskan misinya untuk buang air kecil. Selanjutnya, dia bercermin. Menyisir rambut dengan jari, lalu merapikan outfit-nya.
Setelah dirasa cukup, dia keluar.
Jennie sedikit terkejut mendapati Jihoon yang juga keluar dari toilet pria.
''Eh, ketemu di sini. Kayaknya kita jodoh deh, Jen!'' kata Jihoon.
''Jangan halu!'' tepis Jennie.
Jihoon tertawa geli. Wajah jutek Jennie selalu terlihat lucu di matanya.
''Lu nggak pengen nyemangatin gue?''
Mau nyemangatin, tapi ini Jihoon ... males banget. Nggak disemangatin, tapi Jihoon bawa nama besar sekolah, huh ...
''Ya udah, semangat!'' kata Jennie, seadanya.
''Ck, datar banget!'' decak Jihoon. ''Gimana kalo kita taruhan?''
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNGBLOOD
FanfictionIni adalah cerita remaja tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari yang tak lepas dari cinta, persahabatan, pertarungan, dan kenakalan. Treasure x Blackpink ⚠️ Murni imajinasi ⚠️ Tidak bermaksud merendahkan pihak mana pun Luv, matcha_...