Hyunsuk, Jaehyuk, Jeongwoo, Jennie, Lisa, dan Rose terlihat meninggalkan kantin. Keenamnya jalan beriringan sembari ber-haha-hihi ria.
''Sepi banget nih koridor,'' gumam Lisa.
Jaehyuk yang kebetulan berjalan sejajar dengan Lisa juga merasa heran. Tidak biasanya suasana jam istirahat sesepi ini.
''Udah lama nih kita nggak nongkrong ... tar malem bisa kali?!'' celetuk Jeongwoo.
Sebenarnya, sih, baru lima hari mereka nggak nongkrong bareng, tapi entah mengapa memang terasa lama. Maklum, anak muda. Semalem aja nggak nongkrong rasanya kayak nggak punya kehidupan.
''Gue, sih, ayok aja!'' kata Jaehyuk.
Jeongwoo melempar tatapan pada Hyunsuk, meminta jawaban, karena akhir-akhir ini si Hyunsuk yang selalu nggak bisa. Dia sibuk kerja buat jajan rokok.
''Boleh, kebetulan gue abis gajian!'' kata Hyunsuk.
Mata Jeongwoo langsung berbinar-binar. ''Wih, traktir, dong!''
''Gampang!'' kata Hyunsuk, enteng.
''Cewek-cewek gimana?'' tanya Jeongwoo.
Jennie mengangguk, tanda dia ikut. Hyunsuk langsung menawarkan diri untuk menjamput dan diacungi jempol oleh Jennie.
''Gue bisa, tapi nyusul agak malem. Soalnya udah ada janji mau nonton sama sepupu!'' kata Lisa.
''Kalo lu, Rose?'' tanya Jeongwoo.
Rose diam. Ingin menjawab iya, tapi dia sendiri ragu.
''Mau gue jemput?''
''Si modus!'' cibir Lisa. ''Lu pikir gampang bawa Rose pergi dari rumahnya? Apalagi lu cowok, Woo. Mau uji nyali, hah?!''
Samar-samar Rose menghela nafas. Agak berat memang mempunyai orang tua yang overprotective, apalagi diusia yang seharusnya dia bebas melakukan apa saja.
''Ya udah lu aja yang jemput, Lis. Kan, lu udah akrab sama orang tua Rose!'' timpal Jennie.
Lisa mengangguk sembari merangkul Rose. ''Tenang aja, tar gue jemput!''
''Eh, ada apaan tuh?'' celetuk Jaehyuk sebelum mereka berbelok menaiki anak tangga.
Pantas saja koridor sepi dari lalu-lalang siswa. Ternyata semua berkumpul di sana.
Merasa penasaran, Hyunsuk dan kawan-kawan pun mendekat. Mereka membelah kerumunan hingga berhasil memasuki kelas paling ujung.
''Ini akibatnya kalo lu berani ngelawan perintah gue!'' kata Haruto.
''Lu udah gila ya?! Dia bisa mati woy!'' teriak Hyunsuk.
Seketika Haruto menghentikan aksinya. Bahkan Jihoon dan Junghwan yang semula tertawa, kini terdiam.
Tahu apa yang dilakukan Haruto?
Pria tinggi dan tampan itu menekan kepala seorang siswi hingga masuk ke dalam ember yang berisi air keruh, mungkin bekas mengepel lantai.
''Eh, ada Jennie! Nyariin gue ya, Jen?'' goda Jihoon. Si buaya yang tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mencari mangsa. Termasuk di saat yang tidak tepat sekali pun.
Jennie sendiri sudah malas menanggapi.
''Nggak usah banyak bacot lu, anjing! Mau gue tonjok, hah?!'' timpal Hyunsuk.
''Gimana kalo tar malem kita jalan berdua?'' lanjut Jihoon tanpa memperdulikan tatapan horor Hyunsuk.
Dan ...
''Eitsss ... santai, bro!'' kata Jihoon. Tinggal beberapa centi lagi sampai kepalan tangan Hyunsuk berhasil menyentuh wajahnya. ''Kenapa lu sensi banget, sih, Suk? Kayak Jennie pacar lu aja!''
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNGBLOOD
FanfictionIni adalah cerita remaja tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari yang tak lepas dari cinta, persahabatan, pertarungan, dan kenakalan. Treasure x Blackpink ⚠️ Murni imajinasi ⚠️ Tidak bermaksud merendahkan pihak mana pun Luv, matcha_...