6.15 PM. Jisoo terperanjat. Sial, dia ketiduran.
Dengan langkah tergesa-gesa gadis itu memasuki kamar mandi. Seperti manusia pada umumnya, Jisoo melepaskan satu per satu kain yang melekat pada tubuhnya.
''Argh! Kenapa harus sekarang, sih?''
Mood Jisoo langsung anjlok begitu melihat bercak merah pada celana dalamnya. Parahnya lagi, dia lupa membawa persediaan pembalut.
Sial yang kedua kali.
-
Sekarang, Jisoo butuh bantuan. Sayangnya, dia tidak menjumpai satu orang pun di dalam villa ini. Bahkan dia sudah mengetuk pintu kamar Jeongwoo dan pintu kamar Rose, tetapi tidak membuahkan hasil.
''Mereka pada ke mana, sih?'' monolog Jisoo.
Selang beberapa detik, indra pendengarannya menangkap sebuah bunyi langkah kaki yang semakin lama terdengar semakin dekat.
''Aduh, kenapa harus dia?'' batin Jisoo.
''Kenapa lu kayak bingung gitu?'' tanya Hyunsuk.
''Kamu tau nggak Jaehyuk pergi ke mana?''
''Tadi, sih, pamit lihat sunset sama Lisa, tapi nggak tau deh posisi mereka ada di sebelah mana,'' jawab Hyunsuk.
Tanpa sadar Jisoo menggigit bibir bawahnya, gelisah. ''Kalo gitu aku pinjem kunci mobil kamu aja ya, boleh, kan?''
''Emang lu mau pergi ke mana?'' tanya Hyunsuk.
''Ke minimarket.''
''Mau beli apa?''
Jisoo bingung harus menjawab apa. Masa blak-blakan bilang pembalut? Kan, malu.
''Ya udah ayo gue anterin,'' kata Hyunsuk.
Jisoo terkejut. ''Aku bisa berangkat sendiri, kok.''
''Emang lu tau minimarket terdekat ada di mana?''
Jisoo menelan ludah. Dia lupa kalau sedang berada di tempat asing.
''Karena lu nginep di villa gue, otomatis lu jadi tanggung jawab gue. Sekarang lu pilih, mau gue anterin atau nggak pergi sama sekali?''
Tidak ada waktu untuk berpikir panjang.
''Ya udah, tolong anterin aku.''
Perjalanan pun dimulai.
''Sekarang lu bisa lihat sendiri, jalan ini sepi dan gelap. Terlalu bahaya kalo lu pergi sendirian. Misal di tengah jalan terjadi sesuatu pasti bakal repot.''
Jisoo merinding. Jalur ini terlalu horor. Untung dia tidak memaksakan kehendak. Tunggu, bukankan kalimat yang barusan keluar dari mulut Hyunsuk termasuk bentuk perhatian?
''Nggak, Jisoo. Jangan mikir yang aneh-aneh. Kamu udah janji buat ngubur perasaan ini dalam-dalam,'' batin Jisoo.
Sesampainya di minimarket, Jisoo bergerak cepat mencari produk yang dibutuhkan.
Satu bungkus pembalut isi 15 pads dan satu kotak kondom mendarat secara bersamaan di meja kasir. Sungguh perpaduan yang luar biasa. Jisoo sempat melongo, sementara oknum yang membeli kondom terlihat sangat santai, siapa lagi kalau bukan Hyunsuk.
''Makasih udah nganterin aku,'' ucap Jisoo, memecah keheningan di dalam mobil.
''Sama-sama. Lain kali jangan lupa bawa stok biar nggak panik sendiri.''
Jisoo menunduk, pipinya terasa memanas karena malu.
-
Dua buah panci stainless steel terjun bebas menghantam lantai. Suara bisingnya berhasil memancing Jennie, Rose, dan Jeongwoo keluar dari kamar masing-masing, sementara Jaehyuk datang dari arah pintu depan.
![](https://img.wattpad.com/cover/327882229-288-k597623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNGBLOOD
FanfictionIni adalah cerita remaja tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari yang tak lepas dari cinta, persahabatan, pertarungan, dan kenakalan. Treasure x Blackpink ⚠️ Murni imajinasi ⚠️ Tidak bermaksud merendahkan pihak mana pun Luv, matcha_...