Chapter 27. Love Bombing

150 14 0
                                    

Masih dalam agenda memamerkan Amara ke seluruh dunia, kali ini Aldrian meminta Amara untuk berkunjung ke butik milik Sarah.

Setelah proses negosiasi yang cukup alot, gadis itu akhirnya mau tidak mau menerima ajakan Aldrian.

Pukul tujuh malam dan akhirnya mereka berdua sudah sampai ke depan butik yang lampunya masih menyala terang.

Aldrian turun dari mobil sambil membawa kantong makanan dan menggandeng Amara erat. 

Ketika Sarah membuka pintu dorong yang terbuat dari kaca itu untuk menyambut keduanya, Aldrian langsung memamerkan tautan jemarinya.

"Ma, liat siapa yang Al bawa?" Ucapnya bangga.

"Amara, kan?" Jawab Sarah sambil mengernyitkan dahinya.

Sejauh ini, gadis yang sedang digandeng Aldrian itu bernama Amara Divya, kecuali gadis itu baru berganti nama tadi sore.

"Yah, mama. Kok nggak peka sih?" Sahut Aldrian jahil.

"Mama nggak paham, Al." Ucapnya lagi sambil memeluk Amara yang masih digenggam erat oleh Aldrian.

"Nggak liat Al ngapain?" Ucap pemuda itu sekali lagi sambil memamerkan tangan Amara yang ada di jemarinya.

"Gandengan." Jawab Sarah datar.

Aldrian lantas tersenyum lebar.

"Aldrian nggak akan mungkin gandeng anak orang kalau nggak punya status apa-apa. Mama gimana sih?"

Akhirnya Sarah paham akan maksud Aldrian dan ikut tersenyum lebar.

"Ohhh, itu maksudnya. Aduh selamat, ya. Mama senang sekali."

Sarah lantas mempersilakan Amara duduk di satu-satunya meja panjang yang ada disitu. Aldrian lalu sibuk mengeluarkan makanan dari kantong kain yang ia bawa.

"Al sengaja bawain chinese food kesukaan mama. Tik, mau minum apa?" Tanyanya.

"Apa aja, Al. Yang nggak repot."

Baru saja Amara hendak beranjak untuk membantu Aldrian. Pemuda itu pun dengan sigap berjalan ke dapur kecil yang ada di balik dinding dan kembali dengan beberapa mangkok, piring serta sumpit.

"Kamu duduk aja. Udah aku siapin." Ucap Aldrian sambil menata makanan dan piring di meja.

Sarah pun tidak kalah sibuk, ia kembali dari ruang kerjanya sambil membawa beberapa botol minuman dingin.

"Amara bisa minum wine?" Tawar wanita itu.

Amara tersenyum sambil menjawab. "Kurang terlalu suka alkohol tante, tapi nggak apa-apa kalau dikit."

Sarah lantas kembali ke dalam sambil membawa beberapa gelas kaca dan sebotol wine yang sudah dibuka. Sambil menuangkan wine ke tiga gelas di hadapannya, Aldrian lantas menutup gelasnya dengan tangan.

"Al nanti nyetir, Ma. Mau anterin mama dan Amara pulang. Al nggak minum."

"Oh, iya bener juga."

Sarah lantas mengganti isi gelas Aldrian dengan minuman bersoda.

"Ayo, dimakan. Nanti dingin." Ucap Sarah sambil meminta Amara untuk mengambil makanan yang sudah terhidang di meja.

Dengan sungkan Amara mengambil kwetiaw dan fuyunghai yang sudah Aldrian potong-potong. Melihat gadisnya terlihat malu-malu, Aldrian tersenyum sambil mengusap kepala Amara.

"Kok dikit makannya, Tik? Grogi?"

Kalau tidak di depan Sarah, mungkin Aldrian sudah dipelototi habis oleh Amara.

Stranger [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang