Cast -Jihan

228 11 0
                                    

Mentari dari ufuk timur menyinari dunia yang penuh indah.

Ini saat nya memulai hari yang belum di ketahui, entah tuhan berkehendak baik atau tidak pada hari ini.

Kring

Suara jam yang sedang histeris untuk membangunkan tuannya.

Lelaki dengan sekujur tato di tangannya menguap.

Memulai hari dengan di rumah, ya seperti itu lah orang pengangguran.

Nonton tv, makan, tidur, tanpa menghasilkan uang.

Tok tok tok

Tanpa bertanya pria itu langsung membuka pintu.

"Hey, lama tak berjumpa" ucap Yanto -lelaki pengangguran itu sambil tersenyum girang.

"Iya bro, lama ngak ketemu" balas sahabat Yanto.

"Ngak usah basa basi, mau ngomong ape lo?" ucap Yanto penuh percaya diri.

"Hehe ayo Yan, kita ke bar mau ngak?"

"Gila sih, gas nanti malem ya?"

"Yoi Yanto! Yaudah gua cabut dulu ya"

Mereka pun melambaikan tangan layaknya anak kecil.

Musik disco dan keributan dimana mana sedang terjadi dalam bar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musik disco dan keributan dimana mana sedang terjadi dalam bar.

"Berisik sekali" gumam yanto yang sedari tadi mengumpat. Karena temannya tak jadi datang.

Dengan hentakan kaki yang penuh kesal ia berjalan, tanpa memikirkan bahwa ia menjadi bahan tatapan pengunjung yang ada disana.

Bruk

"Eh maaf gua ngak liat lo jalan, maaf banget" ucap Yanto dengan raut wajah panik.

"Iya ngak papa, oh iya siapa namamu?" tanya wanita tersebut.

"Nama gua Yanto, lu?"

"Gua Litha, salam ke-"

Litha tertidur akibat terlalu banyak meminum alkohol.

"Pretty"

DOR DOR DOR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DOR DOR DOR

"Siapa sih? Berisik" ucap Yanto kesal.

Yanto pun membukakan pintu yang semula nya tertutup.

"Gila lu Yan, gila" ucap Litha dengan kesal dan air mata yang tumpah pada pipi manisnya.

"Gila lu Yan, gila" ucap Litha dengan kesal dan air mata yang tumpah pada pipi manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Litha)

Wanita berambut sepundak datang kepada Yanto. Bulir bening dan emosi yang terbendung akhirnya terkeluarkan.

"Lu kenapa sih? Udah hampir tiga tahun ngak ada kabar tiba tiba kayak gini"

"CUKUP!?! habis kesabaran gua, tanggung jawab, ini anak hasil perbuatan lo"

Litha memberi anak berusia 3 tahunan kepada Yanto.

"Dih lu suruh nge rawat? Najis banget ogah gua"

"Ini semua karena perbuatan lo Yanto, lu harus jaga anak ini selama 14 tahun Yan, kalau elo ngak mau ingat ini juga semua karena lo"

"GILA ITU LAMA BANGET LITHA!?!"

"Bodoamat, yang terpenting lu harus jaga anak ini, dan nama nya Jihan athaya wijayanto"

Tanpa basa basi Litha langsung pergi meninggalkan rumah Yanto. Tanpa mengucapkan sepatah kata ucapan selamat tinggal.

Litha benar benar tidak yakin menitipkan anaknya pada Yanto. Litha masih berumur 20 tahun. Masa depan nya masih panjang. Tapi, dia sudah hamil.

Litha benar benar marah. Ia kembali menatap ke belakang, rumah sederhana Yanto. Litha menggelengkan kepalanya kuat.

"Maafkan ibu, Jihan. Tunggu Ibu sukses ya.."

Di rumah Yanto. Dia terus mengumpat pada anak yang berusia 3 tahun kurang lebih. Yanto bahkan membiarkan Jihan menangis kencang.

"Sialan. Ingat hanya 14 tahun Litha.."

Yanto menutup mulut Jihan kasar, "diam, atau kau akan ku buang!"

Yanto menutup mulut Jihan kasar, "diam, atau kau akan ku buang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi guys! Wp baru nih

Maaf ya kalau jelek hehe :)

Our best story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang