Seorang Lelaki mungil berlari dengan girang menuju ke orang tua nya."Mama, Papa!!"
"Hai Jendra kok seneng banget kenapa nih?" ucap sang papa.
"Pa, ma tadi Jen-" Ucap Jendra terhenti.
Seorang anak kecil cantik yang berwajah sendu itu berlari menuju orang tua nya "Pa, Ma Luna dapet juara 2, m-maaf hiks hiks" ucap sang kakak -Luna di sertai tangisan nya.
"Ngak papa Anak Mama sini sini peluk mama" ucap mama berusaha menenangkan Luna.
"Ma, Pa, Jendra juara 1 lomba karate loh!" seru Jendra, berusaha menarik perhatian orang tua nya.
Luna memalingkan wajahnya, "Enak Jendra juara 1, bisa jadi kebanggan mama sama papa, aku gimana?" iri Luna pada Jendra.
Tangisan Luna semakin menjadi dan tak henti henti nya. Sampai sampai Mama harus memeluk Luna dan menenangkannya.
Papa menggelengkan kepala ny, "JENDRA!?! apa gunanya karate juara 1, yang berguna itu juara lomba olimp kayak kakak mu. Beban" ucap sang ayah tanpa memikirkan ucapan nya terlebih dahulu. Nafas Jendra tercekat, dia begitu terkejut melihat papa nya membentak di hadapan nya.
"Ma-maaf ya..." kata kata yang hanya bisa di ucapkan Jendra. Mental bocah itu belum kuat, dia terus menunduk dan murung.
Jendra berusaha tetap tenang, walaupun dalam hati nya ia ingin menangis se kencang kencang nya.
Tak ada kata kata lain yang di ucapkan Jendra, hanya bisa kata maaf saja.
Oh iya, sedikit mengenal lebih jauh.
Luna, ia kakak Jendra. Beda 3 tahun saja. Akrab? Pasti. Luna tak sejahat itu, ia tetap mendukung Jendra apa adanya.
Luna rambut dengan surai coklat dengan warna kulit yang sungguh putih dan tentunya punya 2 kepribadian. Luna yang anggunly atau Luna yang barbarly?
Bagaimanapun, rasa iri selalu ada pada diri Jendra. Setiap makan dan kumpul keluarga, pasti "Luna, Luna, Luna". Jarang namanya di sebut, bahkan kadang tidak.
"Jendra, sampai kapan kamu mau seperti ini? Apa guna nya karate Jen?"
"Bener jen, udah 7 tahun kamu ngak ada perubahan sama sekali"
"Sampai kapan kamu menganggap kita ada?"
"Jendra sadar, kau harus kayak kakak mu"
"Jendra sayang, mama daftarin ke guru mtk ya?"
Ucapan mutiara dari orang tua selalu datang pada setiap hari, Jendra berusaha sekuat mungkin untuk memendam nya dan berusaha tak mendengarkannya.
Apa salah nya?
Karate berbeda dengan olimp, namun?
Apa bedanya?
Medali Jendra bahkan lebih banyak dari kakak nya
Tetapi siapa yang di banggakan? Oh sungguh kenyataan.
Mungkin dari sinilah, Jendra menjadi anak yang cukup nakal.
Tawuran, ranking terakhir, dan hobi masuk BK itu sudah biasa. Namun, dia memiliki kemampuan belajar yang tinggi, jadi banyak sekolah yang rebutan mencarinya.
Jendra juga sudah khatam 10 kali di ceramahi Marco karena sering tawuran. Walau ujung ujungnya Jendra yang menang.
To be continue
Guys author mau ngasih tau nihh :)
Taramm!! Ini Luna kakak Jendra
KAMU SEDANG MEMBACA
Our best story
Poetry"Kita janji kan akan selalu bersama?" Sekumpulan genk cowok ganteng. Hobi mereka adalah berkumpul di angkringan mak lampir. Namun, hidup mereka tak berjalan mulus seperti biasanya. Masing masing dari mereka memiliki masalah hidup yang sulit di tunta...