"RAFAEL!? MENGAPA NILAI MU DELAPAN PULUH TUJUH?!" teriak Papi"Maaf Pa. Rafael terlalu fokus untuk tugas ma-"
Plakk
"Mau jadi apa kamu seperti ini! Alesan saja! Ke ruangan mami cepat"
"Papi, maafin Rafael pliss"
Telulet telulet aiaia ama little baterplay
Itu lah yang di dengar dari telinga Rafael. Memang nada dering hp papi nya itu agak berbeda dari yang lain. Tapi papi menyukai nada dering itu.
"Rafael siap siap, kita akan pergi"
Rafael yang tau apa maksud dari ayah nya itu segera berjalan lesu menuju kamar nya, tadi suruh belajar sekarang? Entahlah.
Rafael menggunakan casual berupa jas dengan rambut yang di belah ke samping, dan memakai sepatu hitam yang sangat formal. Tak lupa make up. Iya, untuk menutupi luka lebam pada wajahnya.
Acara itu merupakan acara ulang tahun perusahaan elektronik.
Disana Rafael melihat banyak sekali tamu undangan, namun... Rafael menyatukan alisnya, siapa itu?
Di sana terdapat seperti remaja, SMA kelas 2 mungkin? Namun sudah pacaran? Ah, entahlah.Remaja lelaki dan perempuan itu pergi ke sebuah gudang dekat toilet. Dengan rasa penasaran, Rafael pun mengikuti mereka.
Dari luar gudang Rafael cukup mengintip sedikit dan mendengarkan apa yang mereka perbincangkan.
"LU NGAK USAH JELEKIN NAMA PERUSAHAAN ORTU GUA! JANGAN DEKAT DEKAT!?"
"Lu kira? Gua di suruh ortu gua untuk deketin elu"
"SIAL! JANGAN DEKETIN GUA TITIK!"
"Kita sudah menikah, mau tak mau"
"Kita hanya di jodohin! Lagian gila kali orang tua elu nikahin kita kelas satu kemaren"
"Terus? Gua juga di paksa! Gua anak-"
"PAAN LO! NGAK USAH SOK BANGET"
"Lu kelahiran darah china kan? Perusahaan utama lu ada di china kan? Lumayan!"
"LU MAU BANGKRUTIN!? GILA JUGA ELO. MURAHAN."
"Elo cabe cabean!"
Rafael yang menyadari remaja lelaki itu sudah tau bahwa ada yang mengintip segera berlari menuju toilet pria.
"maaf saya mendengarkannya!" ucap Rafael mau tak mau karena sudah tertangkap basah.
"Rahasiakan itu, gua mau ke toilet" ucap remaja lelaki dengan geram dan seram. Tak berselang lama setelah lelaki itu memasuki toilet.
Bughh
Rafael di pukul oleh papi nya hingga tersungkur ke lantai.
"Papi, ke-kenapa?" tanya Rafael panik.
"MASIH NANYA! BELAJAR CEPAT!? PAPI ADA ACARA... CEPAT!"
"Baik papi..."
Harchie -nama papi Rafael. Harchie pun pergi meninggalkan Rafael yang sedang mimisan.
"Anak pak Harchie toh kamu, salken ya gua Calvin" ucap lelaki itu yang bernama Calvin. Sama sekali tak menyangka ya kan? Dunia sangatlah sempit.
"A-aku Rafael, salken ya.." gugup Rafael. Mungkin ia baru pertama kali melihat Calvin.
Drt
Notif dari hp Calvin yang sangat berisik. Siapa lagi kalau bukan di circle batu guatueng.
"Saya duluan ya, mau belajar" ucap Rafael dan segera pergi meninggalkan Calvin seorang diri.
___
Jihanihh : Ges, gbut ni :)
Naufalckep : Om burhan gmn?
Jendraya : Bner jg
Helmian : HALO MY HONEY!
Vancalv : huwek njis gila
Marco! : Brisik beut, gmn Ji?
Jihanihh : Bokap uda tidur jdi gtu.
Vancalv : Baguslah, btw tambah member boleh gk? Maaf klo nyinggung
Marco! : Gapapa, bsk kt ketemuan y
Naufalckep : ASHIAPPPPP___
Calvin segera mematikan layar handphone nya. Dan segera keluar dari kamar mandi.
Keluar dari sana, Calvin menemukan Pak Harcgie yang sudah berada di depannya. "Oh, pak Harchie. Saya Calvin anak dari presdir perusahaan ini" ucap Calvin yang ramah sambil menjulurkan tangan nya.
"Baiklah, saya Pak Harchie yang akan mempunyai saham dengan ayah mu" balas Pak Harchie dan membalas uluran tangan Calvin.
"Bapak, sudah sah bersaham dengan keluarga saya? Andaikan saja saya membatalkan nya" celetuk Calvin yang menggenggam erat tangan pak Harchie. "Kau tidak memiliki hati nurani pada anak mu sendiri! Gila" Calvin sudah tak bisa amarahnya. Lanjutnya.
Calvin segera pergi dari pak Harchie dengan amarah yang tak terkendali.
Pak Harchie pun geram, ia segera menuju Rafael yang sedang belajar di mobil.
Plakk
"PUAS NGADUIN KE ORANG BAHWA AYAH MU ITU PSYCHO PUAS!?"
"Ma-maaf pi, ta-tapi itu bu-"
Bughh
"ALASAN BASI!"
"Pa-papi udah..."
"Kau harus menerima hukuman jika kau membeberkan berita ini! Atau jika ada yang merendahkan mu ngerti!?"
"I-ya ma-maaf..."
Kehidupan yang penuh kejam pada Rafael. Senyuman palsu dan pahit yang selalu di tunjukan Rafael. Lelah, dengan kehidupan sehari-hari ini. Namun Rafael harus bertahan demi kebahagiaan nya dan keluarga nya.
ada yg sama kyk Rafael?
Semoga ngk ada ya! Kalaupun ada semangat
Walaupun dunia jahat sama kamu tapi author yakin! Akan ada kebahagiaan yang berlipat gandaa.
Ini author terinspirasi novel bru. Kira kira mau yg temanya beda agama, horor, atau tentang militer?
Tpi author uda terlanjur kepikiran buat yg militer hehe.
Imajinasi author masalahnya di luar kendali. Bahkan, setiap hari author dpt ide bru (cry)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our best story
Poetry"Kita janji kan akan selalu bersama?" Sekumpulan genk cowok ganteng. Hobi mereka adalah berkumpul di angkringan mak lampir. Namun, hidup mereka tak berjalan mulus seperti biasanya. Masing masing dari mereka memiliki masalah hidup yang sulit di tunta...