Memory

149 14 0
                                    


Helmi berlari supaya tidak terlambat masuk kelas. Terlebih lagi pelajaran sejarah, katanya sih guru nya kayak singa.

Helmi membuka pintu dengan kasar, dengan nafas yang masih tak teratur.

"tenang Helmi, hari ini jamkos" ucap salah seorang teman sekelas Helmi.

"Aaahhh, sial" balas Helmi. Sambil memijat kening nya.

Helmi pun menaruh tas dengan barbar. Ia lelah, karena mengerjakan PR sejarah yang susah nya pake banget. Ia mengerjakan pr nya bahkan sampai jam 2 sangking susah nya.

"Helmi lu begadang sampe jam segitu?! Keren sih. Gua aja di bantuin mak gua" ucap Loka, teman sejak smp nya. Oh iya jangan salah kira, Helmi kini kelas 11 SMA ya..

"Kan bisa google hadehh! Hidup di jaman kapan lo?" Balas Wanda sambil menoyor kepala Helmi pelan.

"Lu tau kan hp gua di apain sama mak gua?"

"OHHHH! DI SITA YA?" ucap Wanda sambil mengacungkan tangannya.

"LAH!?! kan hp gua rusak udah dari dulu bego"

"Oh, masih nabung? Kok ngak ngomong sama gua?" ujar seeorang yang ngak asing di telinga Helmi.

Jendra yang sudah berdiri di belakang Helmi, dengan tangan yang sudah di masukkan ke dalam saku celana. Membuat para siswi di kelas Helmi meronta ronta.

Jendra mengandeng tangan Helmi untuk menjauh dari kelas nya.

"Kenapa ngak bilang, kalau tau gitu. Gua bantuin elo" Jendra memeluk Helmi dan mengatakan itu. Helmi hanya bisa menangis. Ya malah cosplay jadi teletubues.

"Maaf Jen, gua ngak enak sama lo. Maaf Jendra" Helmi memeluk erat tubuh Jendra yang berotot itu.

"Besok gua beliin lu hp. Itu mah gampang" ucap Jendra dan menepuk pelan punggung Helmi. Maklum orkay.

"Makasih Jendra lopyu sekebon!" Tangan Helmi saat ini seperti oppa korea yang sedang memberikan love heart pada fans nya.

"Lah, lu ngapain ke kelas gua? Kan elu ngak Jamkos" tanya Helmi sambil menggaruk kepala nya. Mereka memang satu sekolah. Namun, hanya mereka berdua dalam circle batu guantueng. Sekolah Jendra dan Helmi adalah SMA favorit. Namun Jendra dan Helmi hanya berbeda kelas saja.

"Eh iya astagfirullah. Thanks udah ngingetin! Gua balik dulu!" Jendra pun pergi dari Helmi, menuju ke kelas 11 IPS 2.

Helmi pun melihat punggung Jendra yang kini kian menjauh. Helmi pun segera menuju kelas nya. 11 MIPA 3.

Waktu pembelajaran telah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu pembelajaran telah selesai. Helmi pulang ke rumah. Bahkan sang Bunda dan abang pun tak melirik sedikit pun pada Helmi, ketika jalan di depan mereka.

Helmi pun memasuki kamar nya. Ia melihat foto ayah nya yang tersenyum lebar dalam foto itu.

Helmi ingat sekali, pada saat itu. Helmi meminta bunda dan abang nya untuk berfoto dengan ayah seorang diri. Namun saat ini hanya tinggal kenangan.

Our best story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang