Selamat tinggal -2

166 7 0
                                    

2 hari telah berlalu, kini saat nya Calvin pergi..

Marco memeluk erat maknae mereka, sangat erat. Seperti tak ingin kehilangannya.

"Vin, lo yakin harus ninggalin kita?"

Calvin memeluk kembali Marco.

"Maafin Calvin mas. Calvin nggak kuat ngehadapin semua nya"

Isakan nan mata indah kini kian memerah, tangisan imut dari seorang Calvin tak dapat di tahan.

"Kenapa harus ninggalin kita Vin?" tanya Rafael.

"Gua nggak sanggup harus kehilangan lagi plis hiks hiks" Giliran Helmi yang ikut nangis.

Naufal menatap datar, seperti biasa. Terlihat tegar, padahal runtuh.

Jendra menatap Naufal, mata nya sudah berkaca kaca. Ingin menangis, namun ia tahan.

"Mas, gua juga nggak pengen alur takdir kayak gini. Kalian rumah ternyaman gua" ucap Calvin.

Kini smeua nya terdiam, mereka saling memeluk Calvin layak nya teletubues.

"Calvin gua kuat!" seru Helmi yang hampir memecahkan gendang telinga.

Momen deru haru sedang mereka rasakan, sakit..

Calvin berjalan menjauhi mereka, tak lupa coper hitam milik nya yang ia bawa. Kini lelaki itu hanya terlihat punggung nya.

"Calvin, aku mohon jangan pergi" mohon Rafael.

Calvin memasang earphone, supaya tak terdengr suara teman teman nya yang histeris. Calvin tak sanggup.

"Calvin lo nggak akan ngedengerin kita kan? Tolong jangan lupain kami!" teriak Marco.

"tolong jangan lupain kami" kata kata itu berhasil membuat Calvin menangis deras. Ia memberanikan diri melihat teman nya yang menangis histeris.

"Maaf, gua harus pergi..."

Our best story, lagi dan lagi...

Apakah harus seperti ini?

Manusia tak sekuat yang di bayangkan oleh tuhan..

Lelah, letih, lesu, dan masih banyak lagi..

Calvin, apakah kepergianmu adalah yang terakhir setelah Jihan?

Calvin, apakah kepergianmu adalah yang terakhir setelah Jihan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bundaaa...."

Helmi memeluk sang bunda dengan erat, sangat.

Andra yang sedang bermain game kesukaan nya saja melongo.

"Kesambet ape ni anak?" tanya nya.

Helmi merengek, layak nya deorang anak kecil yang menginginkan sesuatu.

"Bunda, Helmi pengen Calvin balik...."

Satu orang yang bernama Calvin itu berhasil membuat mereka diam. Partner Helmi yang sebenarnya adalah orang itu.

Our best story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang