kemah kemahan dengan kita

94 6 0
                                    

Anak dream saat ini tengah menyantap sate dan jagung bakar buatan Bella dan Luna.

Seperti biasa, mereka kumpul di rooftop rumah milik Jendra.

Semua orang tersayang sudah berada di sana. Ada Luna, Bella, Buna, Zeani, dan Papa pemilik rumah.

Drtt

Drtt

Getaran handphone milik Rafael mengganggu suasana itu. Yang tepat 5 menit lagi adalah tahun baru.

"Kenapa papi?"

"DIMANA KAMU! KAU SUDAH TAK PULANG 3 HARI. MAU APA KAMU! PULANG SEKARANG"

"Besok aku janji akan pulang pi"

Telepon di matikan dari pihak Rafael. Ia muak dengan tingkah orang tua nya yang ngak waras menurut nya.

"Strich parents banget diriku" batin Rafael.

"GUYS! SOSIS NYA MANA!!!" suara toa Helmi berhasil membuat mereka tercengang.

Naufal yang baru membeli kamera dan akan segera menjadi tukang fotografer.

Jihan yang asik membuat vlog melalui hp nya.

Helmi menyendiri di pinggiran tembok rooftop.

"Helmi, kenapa kok murung?"

Helmi tersenyum pahit "Oh Rafael. Besok tanggal 2 hari kematian bokap gua" Helmi tersenyum pahit.

Rafael segera membekap mulut nya "Ma-maaf, kalau boleh tau ke berapa?"

Helmi menatap sendu mata Rafael "Tiga tahun lama nya, ayah ninggalin gua"

Tak berbeda jauh dengan Jihan, ia juga memandang sendu langit malam.

Papa menepuk tangan, sebagai tanda untuk mengalihkan adiksi semua orang.

"Udah udah, ayo sekarang kita tidur di tenda masing masing ya"

Memang benar, mereka membangun tenda untuk menginap di rumah Jendra.

Tenda satu ada Jihan, Helmi, Rafael dan Naufal.

Tenda kedua ada Bella, Buna, Luna dan Zeani.

Tenda yang terakhir yaitu ketiga ada Helmi, Jendra, Marco dan papa.

Mentari masih malu malu menunjukkan sinar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari masih malu malu menunjukkan sinar nya. Jarum jam sedang merangkak menuju pukul 5 pagi. Mereka harus pergi, karena nanti pukul 6 mereka harus sekolah.

"Dadah, duluan ya Jen" ucap Helmi yang ketinggalan bersama satu genk nya.

Helmi berjalan menuju rumah nya, gelap hanya ada lampu untuk menerangi jalan itu. Sepi sekali trotoar. Helmi takut, siapa tau dia akan bertemu hantu.

Helmi segera memasuki rumah nya, melihat jarum jam sudah pukul 05.40 OMG MANDI!!!

Helmi mandi cepat, bahkan dia kelupaan bahwa ia belum mencuci muka.

Our best story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang