repead again

109 2 0
                                    

Sang surya memancarkan sinar nya pada ruang rawat nomor 78. Cahaya sang illahi dapat membangunkan dua sosok laki laki yang tertidur lelap di ranjang dan sofa. Terlebih bau khas rumah sakit yang melekat, sebab baru saja di pel oleh petugas kebersihan.

"Pasien ayo bangun, saat nya kita kontrol"

Di tengah mimpi indah di alam bawah sadar Jihan, ia terpaksa bangun.

Rafael mengucek mata nya "Hah? Kontol? Pagi pagi udah ngumpat nih perawat, gila!"

Perawat itu hanya bisa tersenyum kikuk, dalam hati nya mungkin pengen mencakar cakar wajah polos Rafael yang baru saja bangun, tapi ingat! Cari kerjaan yang gaji nya elite itu susah!

"Mbak, saya lagi mimpiin my ayang nona anna malah di ganggu"

Perawat itu berdecak "Bau mulut nya kek jigong! Sikat gigi dulu sono"

Tak berselang lama, perawat itu menutup mulut nya rapat rapat, menyadari bahwa perlakuan nya salah. Perawat itu mengelus dada dan menghela napas panjang sambil tersenyum kikuk.

Jihan bergegas mandi, walaupun malas.

Rafael yang penampilan nya ciri khas orang baru bangun tidur, langsung menuju pada hp nya yang berdering tak karuan.

Mmarco : Gw uda bisa jalan!!!!
Jendraa : SERIUS!?!
Mmarco : Dua rius deh!
Vancalv : Slmt! Padahal bru 2 hri
Rafael : gk ada niatan jenguk Jihan?
Helmian : lo tuh gk di ajak -_-
Nopal : Syut, diem.
Rafael : Cmn ngingetin doang :)
Jendraa : Sok asik, sokab
Vancalv : GILA PERGI LO RAF!
Helmian : Kt gk bakal nerima Jihan
Mmarco : Dmn skrng Jihan?
Rafael : Bukan urusan kalian! Kalian akan menyesali nya fiks!
Rafael out

Rafael kini naik pitam tak habis pikir dengan anak dream, apakah karena Rafael masuk? Rafael malah menyalahkan diri nya sendiri.

"Mas Rafael, aku mau periksa dulu. Kira kira 3 jam bye!"

Suara menggemas kan nan lucu khas dari maknae anak dream. Bukan deng, Jihan sudah tak mendapat gelar itu dari mas nya. Menyedihkan, jika mengingat masa lalu.

Rafael beranjak pergi, menjauh. Ia akan bekerja, di angkringan mak lampir. Lengganan anak dream.

Terik cahaya sinar matahari membuat keringat selalu bertumpah pada kening Rafael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terik cahaya sinar matahari membuat keringat selalu bertumpah pada kening Rafael. Pasti orang bule sedang ke parangtritis. Semangat, ini demi diri sendiri.

"Kami datang! Saya pesen es-"

Mak lampir sudah menyiapkan buku untuk mencatat pesenan anak dream pun di hentikan, karena Anak dream yang menatap seram Rafael.

Our best story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang