Maaf

111 3 0
                                    


"GARA GARA LO! MAS GUA JADI GINI! GIMANA HIDUP GUA 2 MINGGU LAGI GIMANA HA?"

"LO PENGEN GUA NGEMIS DI JALANAN, JUAL RUMAH SAMA JADI GELANDANGAN NGGAK KAN? LO TUH COWOK SIALAN YANG PERNAH GUA TEMUIN!?!"

"DASAR TAK TAU DIRI!"

plakk

Tendangan jitu Bella mendarat di dada Jihan, hingga terjatuh.

Bahkan, orang orang menganggap Jihan sebagai pembunuh. Memalukan, tapi menurut Jihan ini adalah hukuman dari tuhan untuk nya.

Dari anak dream sama sekali tak ada yang mengelak perlakuan Bella, mereka menatap miris Jihan.

"hey udah! Jangan gitu cukup" Ucap Andra. Menghentikan perbuatan Bella.

Helmi menarik tangan Andra. Menyuruh nya untuk menghentikan perbuatan nya.

"lanjutkan" kata kata singkat Helmi membuat Jihan tak kuasa menahan tangisan nya.

Lagi dan lagi Jihan merasa dipermalukan dan di caci maki. Entah di rumah karena Yanto, ataupun disini.

Bella berhenti melakukan tendangan dan pukulan nya, setelah Jihan muntah darah di sana.

Anak dream reflek menolong Jihan, namun ego nya yang menjadi masalah mereka saat ini. Terkecuali Rafael yang sudah tak kuat dan berhasil mengalahkan ego nya.

"Kalau kalian tak akan berteman dengan Jihan. Biar aku saja"

Rafael membantu Jihan berdiri dan pergi menjauh dari Anak dream. Andra pun juga membantu Jihan.

Rafael memasukkan Jihan ke dalam mobil nya. Ia menyalakan mesin mobil nya agar tak sumpek dan panas.

"Makasih ya mas...."

Rafael mengulas senyum, ia berdeham dan mengelus lembut Jihan.

"Helmi, lo tadi kenapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Helmi, lo tadi kenapa?"

Helmi kini sedang menangis, ia bingung yang tadi ia lakukan itu salah atau tidak.

"Helmi, tadi lo bener bener parah menurut gua. Masalah nya kata kata mu itu"

Helmi tak bergeming, malam ini seharus nya ia pulang, seharus nya helmi senang. Tapi kebalikan nya.

Ia teringat saat melihat Jihan sedang sekarat dan memberi pesan bubble.

Jihan : miyane

Helmi terus melihat chat itu, ia menyesali nya tapi ego nya melebihi.

Rafael : JIHAN MSK RS!?
Jendraa : DIMANA!?
jendraa : Maksud gw bodoamat.
Nopal : Trs berpengaruh untuk kt?
Helmian : BODOAMAT
Mmarco : Gws ya Ji..

Rafael menatap sendu Jihan. Mengartikan tak berhasil.

"Yang penting kita udah jujur, biarkan mereka"

Our best story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang