Matahari yang bulat menyinari langit bumi pada siang hari.Terik nya membuat keringat memilih untuk bertumpah.
Anggita berlari menuju tempat pacar nya berada "Naupil, gua pengen beli bakso ikut ngak?" tanya nya kepada Naufal.
(Anggita Sanjaya)
"Oke deh, kan udah gua bilangin, nama gua Naufal bukan Naupil Gigita" ejek Naufal balik.
"Dih jahat Naupil sama aja huuu" Anggita mengeluarkan dua tangan nya membentuk jempol terbalik.
Mereka berdua pun saling tertawa pelan dan memesan makanan nya.
"Anggita! Duduk sini ya?"
Anggita mengira suara itu Naufal, tapi naufal biasa nya mengejek nya. Tak mungkin itu Naufal "lo bukan Naup-" ucap Anggit terhenti, ia menutup mulut nya menggunakan tangan nya, ketika melihat Xiao -Musuh bebuyutan Naufal.
"mana sih Naupil?!" Gumam Anggita.
"Cewek kiw kiw, ngak usah takuttt" ucap Xiao disertai senyuman smirk nya.
Anggita berusaha lari, namun telah di kerumuni cowok cowok.
"HEH!? APA YANG KAU LAKUKAN PADA CALON ISTRI KU" teriak Naufal marah.
"Merubah takdir, agar dia menjadi istri ku"
"Dih pengecut, berani kok sama cewek?"
"Oke, malam nanti tanding. lokasi ntar gua kirim"
"Ceuhh siapa berani?"
Xiao pun mendorong Anggita kasar kepada Naufal.
"Naufal jangan pliss" ucap pelan Anggita sambil ber geleng kepala.
"Ini demi kebaikan mu sayang" balas Naufal, sambil mengedipkan satu mata nya.
Kini matahari berganti rembulan, cerah berganti gelap.
"Ingat kan lu? Malam ini kita tanding?"
"Ceuhh lu kira gua pikun? Cupu!"
"Siap siap lu Xiao"
"Ingat kalau gua menang Anggita buat gua"
"DEAL!"
Naufal pun mematikan telepon nya dan menuju lokasi yang telah di sharelock Xiao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our best story
Poetry"Kita janji kan akan selalu bersama?" Sekumpulan genk cowok ganteng. Hobi mereka adalah berkumpul di angkringan mak lampir. Namun, hidup mereka tak berjalan mulus seperti biasanya. Masing masing dari mereka memiliki masalah hidup yang sulit di tunta...