REASONS (15)

434 61 25
                                    

Yeonjung melingkarkan kedua tangannya di pinggang Bona, meletakkan dagunya tepat di bahu kakak sulungnya itu.

Bona yang tengah menata menu makan malam sedikit tersentak. Perlakuan Yeonjung membuatnya sedikit terkejut.

"Yeonjung-ah..."

"Sebentar saja Unnie, aku ingin seperti ini." gumam Yeonjung saat Bona akan melepas tangannya.

Beberapa saat Bona terdiam, entah kapan terakhir kali Yeonjung melakukan itu padanya. Tak bisa di pungkiri jika ia begitu merindukan sikap manja adik bungsunya itu.

Bona berbalik, ia menatap Yeonjung yang kini balas menatapnya. Menyelipkan beberapa helai rambut yang menutupi sebagian wajah sang adik. Senyum hangat terukir di wajah cantik Yeonjung.

Bona tak tau, mengapa tiba-tiba Yeonjung berlaku manja padanya. Tidak lagi menunjukkan tatapan kemarahan seperti biasanya.

"Gomawo Unnie."

"Hmm?"

"Sudah kembali menjadi Kakakku."

"Mengapa berkata seperti itu? Selamanya Unnie ini akan menjadi Kakakmu."

Yeonjung menggeleng, ia lalu memeluk tubuh Bona.

"Hanya akan menjadi Kakakku, Luda Unnie dan Eunseo Unnie, bukan yang lain."

Bona mencoba memahami maksud ucapan adiknya. Akhir-akhir ini adiknya itu sangat sensitif. Mudah sekali marah dan tersulut emosi. Bahkan Yeonjung tak segan menjauhi orang yang sudah membuatnya kecewa.

"Tak masalah jika mereka mengambil Eomma dan Appa. Asal bukan kakak-kakakku." ucap Yeonjung di balik pelukan Bona.

Ucapan bungsu Kwon membuat Bona tertegun. Bagaimana mungkin adiknya memiliki pemikiran sejauh itu? Kedengarannya seperti sebuah ketakutan.

Yeonjung takut kedua orang tua juga Kakak-kakaknya di rebut oleh dua saudari barunya.

Bona mengeratkan pelukannya seraya mengusap lembut punggung Yeonjung. Sudah sangat lama mereka tak berada dalam posisi seperti ini.

Entah Bona harus bahagia atau sedih sekarang. Ia berhasil merangkul kembali adik-adiknya. Namun ia harus merelakan hubungannya dengan Dawon dan Seola menjauh.

Pilihan yang cukup menyulitkan.

.

.

.

Sejak tadi Seola seperti tak menganggap keberadaan tiga orang di dalam ruang rawatnya. Dawon yang mencoba mengajaknya berbicara juga ia abaikan. Ia juga tak merespon ucapan Yuri dan Jiyong yang terus membujuknya untuk makan.

Hela nafas panjang terdengar dari bibir Dawon. Ia beralih menatap kedua orang tuanya.

"Kalian pulanglah, biar aku yang menemani Seola Unnie."

"Sudah beberapa hari kau tak pulang Dawon-ah. Apa tak sebaiknya kau yang pulang, biar Eomma dan Appa yang menjaga Seola." ucap Yuri. Beberapa hari ini Dawon memang menginap di rumah sakit. Yuri hanya takut Dawon kelelahan hingga jatuh sakit.

Alasan Dawon tak pulang tentu karna tak ingin meninggalkan Seola. Selain itu ia juga sedang tak ingin bertemu ke empat gadis Kwon.

"Kalian saja yang pulang. Putri kalian yang lain pasti membutuhkan kalian juga. Aku hanya tak ingin mereka beranggapan yang tidak-tidak."

Bisa saja mereka semakin membenci Dawon dan Seola hanya karna kedua orang tua mereka sibuk berada di rumah sakit.

"Geurae, Appa dan Eomma akan pulang. Besok kami akan kemari. Jika sesuatu terjadi tolong hubungi Appa."

REASONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang