REASONS (36)

372 59 15
                                    

"Dawon-ah, bagaimana jika aku menyukaimu?"

Dawon menoleh mendengar ucapan Jaehyun.

"Bercanda mu keren sekali tuan Jung." ucap Dawon seraya terkekeh pelan.

"Aku serius." Jaehyun menatap lekat wajah Dawon. Wajah pria itu juga tampak menunjukkan kesungguhan.

"Aku menyukaimu. Pemilik minimarket ini menyukai gadis yang pernah menjadi karyawannya."

Jaehyun meraih tangan Dawon yang berada di atas meja.

"Bisakah kita berkencan?"

Dawon mengerjap setelah beberapa detik hanya diam. Ia menatap satu tangannya yang di genggam Jaehyun.

"Mianhae Jaehyun-ah." Dawon menarik perlahan tangannya dari genggaman Jaehyun.

Seolah mengerti arti ucapan maaf dari Dawon, Jaehyun paham jika Dawon baru saja menolaknya.

"Gwenchana, aku tak akan memaksamu. Setidaknya aku lega setelah mengatakannya."

Dawon merasa tak enak, Jaehyun adalah sosok pria yang begitu baik. Tapi ia memang tak bisa membalas perasaan pria itu.

"Tapi bisakah kita tetap berteman?" ucap Jaehyun kembali. Membuang rasa kecewanya karna baru saja di tolak.

.

.

.

Dawon duduk di salah satu bangku kantin kampus. Kelasnya sudah usai sejak tadi. Namun ia memilih untuk tak langsung pulang. Duduk seorang diri dengan satu tangan menyangga dagu, gadis itu tampak larut dalam lamunan.

Kejadian kemarin seolah terus memenuhi kepalanya. Saat Jaehyun menyatakan perasaan padanya, lalu Eunseo yang dengan terus terang mengatakan jika dia menyukai Jaehyun.

Sesuatu yang cukup rumit untuk Dawon cerna.

Dawon memang tak menerima perasaan Jaehyun. Tapi bagaimana jika adiknya tau bahwa Jaehyun sempat menembaknya?

"Aku mencarimu sejak tadi, kau di sini rupanya."

Dawon tersentak saat Jaehyun menepuk pelan bahunya.

"Kau mengagetkanku." ucap Dawon dengan tatapan kesal. Namun Jaehyun justru terkekeh melihatnya.

"Kau sedang melamun eoh. Melamunkan apa? Apa kau berubah pikiran dan bersedia menjadi kekasihku?"

Dawon mengerling malas mendengar ucapan pria di hadapannya. Terkadang Jaehyun memang sedikit menyebalkan.

"Kau bilang kelasmu sudah selesai, mengapa tak langsung pulang?" tanya Jaehyun.

Dawon hanya menjawab dengan gelengan. Ia merasa sedikit malas untuk pulang.

Dawon melirik pada Jaehyun yang kini tengah memainkan ponsel. Melihat Jaehyun membuatnya teringat ucapan Eunseo malam itu.

Adiknya sudah sejak lama menyukai Jaehyun.

Drrt  Drrt

From : Hyunjung Unnie 👩‍⚕

"Unnie tunggu di rumah sakit."

Dawon menghela nafas setelah membaca pesan dari kakak tertuanya. Ia sangat malas datang ke rumah sakit. Namun jika ia tak datang, sudah di pastikan Seola akan memarahinya.

"Jaehyun-ah, aku pergi dulu." ucap Dawon seraya beranjak berdiri.

"Kau akan pulang? Perlu ku antar?"

REASONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang