REASONS (26)

510 67 15
                                    

Huek!

Dawon tersentak saat muntahan Luda mengenai pakaiannya. Namun bukan itu yang membuatnya terkejut. Pasalnya sejak tadi gadis di sebelahnya itu tidak berhenti muntah. Tanpa rasa jijik ia mengelap mulut juga pakaian Luda yang kotor. Wajahnya tampak begitu menyiratkan kecemasan.

"Unnie, bisakah lebih cepat!" seru Dawon seraya membimbing tubuh lemah Luda agar bersandar di bahunya.

Sesekali Seola menatap Dawon dan Luda yang duduk di jok belakang. Ia sudah menambah kecepatan laju mobilnya agar segera sampai rumah sakit. Gadis itu juga tampak khawatir pada Luda.

Di sisi lain, keluarga Kwon tengah kalang kabut saat mengetahui jika Luda tak ada di ruang rawatnya. Seluruh pegawai rumah sakit ikut panik. Jiyong tak bisa menyembunyikan kemarahannya pada semua pegawai rumah sakit miliknya.

Yuri sudah menangis dengan Bona yang berusaha menenangkannya. Sedangkan Eunseo tampak menenangkan Yeonjung yang juga menangis.

"Saya sudah memerintah semua petugas keamanan untuk mencari Nona Luda Tuan." ucap seorang Dokter sekaligus orang yang menjabat sebagai Direktur rumah sakit milik keluarga Kwon.

"Bagaimana mungkin kalian tak melihat putriku pergi!"

Pria berjas putih itu hanya diam seraya menunduk. Menyadari kesalahannya karna sudah lalai.

"Tuan, dari rekaman cctv rumah sakit, Nona Luda keluar dari gedung rumah sakit lalu pergi menaiki taksi."

Jiyong mengusap wajahnya kasar. Ia benar-benar mengkhawatirkan kondisi Luda.

Hingga salah seorang bodyguard tampak berlari menghampiri Jiyong dan mengatakan jika gadis yang sejak tadi mereka cari tengah berada di UGD.

Tanpa menunggu lama, keluarga Kwon segera berlari menuju ruang UGD.

.

.

.

Ruangan dengan pintu ganda itu tampak di landa kepanikan. Seola terlihat di sana, mencoba melakukan kompresi dada pada Luda yang mengalami henti nafas.

"Siapkan defibrillator!"

Meski terlihat bingung dengan keberadaan Seola, para perawat itu tetap menuruti perintah Seola.

120 Joule

Shock!

Keringat tampak bercucuran di wajah Seola. Menatap penuh harap pada gadis yang tengah berada di ambang kematian.

200 Joule

Shock!

Kembali seola menempelkan alat kejut jantung di dada Luda, membuat tubuh tak berdaya itu seketika terangkat.

"Pasien kembali!"

Hela nafas terdengar dari bibir Seola. Ia mundur beberapa langkah lalu bersandar pada dinding, mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat.

Nafasnya tampak naik turun karna tadi terlalu panik. Sejenak ia menatap Luda yang tengah di tangani perawat. Gadis itu merasa lega karna berhasil mengembalikan detak jantung Luda.

Di luar ruang UGD, Dawon terlihat berdiri di sana dengan ruat wajah cemas. Sesekali menatap ke arah pintu UGD yang masih tertutup.

Tak lama derap langkah terdengar di koridor. Dawon segera menoleh, ia bisa melihat semua anggota keluarga Kwon datang.

Seharusnya ia tau jika keberadaannya disana pasti akan membuatnya bertemu keluarga Kwon.

Tampak jelas keterkejutan di wajah mereka saat melihat Dawon.

REASONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang