Terkabul

300 16 0
                                    

"An-anda? Apa mungkin..."

"Sebelum itu apa kita bisa berbicara di ruang lain" tanya orang itu.

Luzel mengerti itu karena di sana banyak bodyguard dan para maid di sekitar mereka. Luzel menyuruh orang itu untuk mengikutinya ke ruang kerja pribadinya yang ada di mansion itu.

Di ruangan itu hanya terdiri dari Luzel, Neo, Raven, Kai, Felix, Lucas, Lion dan tamu itu.

Mereka bertujuh menatap tajam orang yang berada di depannya.

"Bisa anda lepas masker dan tudung anda?" Tanya Kai tajam.

Orang itu mengangguk dan melepas tudungnya terlebih dahulu dan di lanjutkan dengan masker yang menutupi wajahnya.

Deg!

Mereka terkejut dengan bentuk fisik orang di depannya. Bagaimana tidak wajah orang itu rusak karena luka bakar di bagian sebelah kanan wajahnya dan di lihat dari bentuk fisiknya seperti perempuan.

Tapi yang lebih mengejutkannya lagi Luzel, Neo dan Lucas mengenal pasti siapa orang yang duduk di depan mereka.

"Bi Yan!!!?" Pekik mereka terkejut ketika melihat salah satu orang terdekat keluarga Wagner yang selamat. Walaupun Bi Yan merupakan kepala maid keluarga Wagner ia sudah di anggap sebagai ibu pengasuh untuk putra dan putri Tuan dan Ny nya ketika sibuk bekerja.

Dalam insiden lima tahun yang lalu Bi Yan ikut ke Jerman bersama dengan keluarga inti Wagner, maka dari itu Bi Yan juga termasuk korban dalam peledakan bom di pesawat itu.

"Ap-apa ini nyata? Bi apa ini benar benar bibi? Ini bukan mimpi kan?" Tanya Luzel dengan mata berkaca-kaca menahan haru.

"Hiks Tuan Muda ini benar benar saya..." Bi Yan langsung berlutut di hadapan mereka semua.

"Saya benar benar hiks minta maaf karena tidak dapat menjaga hiks Nona muda dengan baik" sambung Bi Yan.

Mereka terkejut dengan apa yang di lakukan Bi Yan. Neo langsung membantu Bi Yan untuk kembali duduk di sofa.

"Bi...apa yang sebenarnya terjadi?" lirih Neo yang berada di samping Bi Yan.

Bi Yan tidak dapat menjawab pertanyaan dari salah satu Tuan mudanya. Neo tau itu berusaha menenangkan Bi Yan dan menyuruh Lucas untuk mengambil air minum buat Bi Yan.

Setelah tenang, mereka masih setia menunggu Bi Yan untuk berbicara.

"...Tuan muda maaf kan saya baru bisa kembali sekarang" Ucap sesal Bi Yan yang baru dapat kembali ke mansion ini setelah lima tahun kemudian.

"Bisa bibi jelaskan kenapa bibi baru bisa kembali ke mansion ini setelah sekian lama?" Tanya Luzel.

Bi Yan mendongakkan kepalnya menatap lurus Luzel, ia mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara.

"Tuan... ini mengenai Nona muda".

Deg!

Mereka semua terdiam dan menatap Bi Yan untuk melanjutkan bicaranya.

"Jelaskan sejelas jelasnya Bi" ucap sesak Luzel.

Mereka serius mendengarkan apa yang akan di bicarakan Bi Yan.

"Sebelum kami pulang ke China, di dalam pesawat Tuan Wagner memberikan saya sebuah kartu kredit dan beliau bilang pada saya 'Tolong jaga putri ku, gunakan uang yang ada di dalam ini sandinya adalah ulang tahun Sia. Kami menitipkan putri kami satu satunya pada anda Bi Yan'  setelah itu hiks...Tuan menyuruh saya mengendong Nona Sia yang sedang tertidur dan menyuruh saya untuk memasangkan pelampung di badan Nona. Setelah itu beberapa bodyguard mengerubungi kami. Hikss...saya dan Ny Wagner memeluk erat Nona Sia lalu di lapisi  Tuan dan Ny besar serta  Tuan Wagner dan para bodyguard."

(End) Athanasia Wagner 2 : Seven LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang