Hari ini sudah menunjukkan pukul 8 pagi, dimana semuanya sedang sibuk mempersiapkan kepulangan Sia kembali ke China tanpa sepengetahuan Sia.
Sia kini masih tidur dengan di temani Lion yang sedang menonton tv.
Di luar kamar rawat Sia terdapat banyak orang yang sedang berkumpul termasuk Luzel, Raven, dan beberapa bodyguard.
"Tuan muda semua persiapannya sudah siap Tuan" ucap bodyguard itu pada Luzel.
"Yang lain?" Tanya Luzel.
"Untuk keamanan di bandara nanti sudah ada lima belas orang yang akan berjaga di sana Tuan. Dan untuk di bandara China sudah ada tiga puluh tujuh orang yang berjaga belum termasuk dengan para pengawal yang akan mengawal mobil anda ke Villa, Tuan" jelas bodyguard itu.
Luzel cukup puas dengan kematangan persiapan kepulangan Sia.
"Pesawatnya?" tanya serius Luzel.
Ia tidak ingin dan tidak akan pernah lagi kejadian lima tahun yang lalu menimpa Sia nya kembali.
"Pesawat pribadi anda sudah di cek tujuh kali berturut-turut dan tidak menemukan ke janggalan Tuan. Semuanya aman" jelas kembali bodyguard itu.
"Bagus. Tetap terus periksa keamanan semuanya"
"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi" bodyguard itu kembali bertugas dan tetap memberikan laporan setiap dua jam sekali pada Luzel sebelum keberangkatan.
Setelah memastikan semuanya aman Luzel masuk ke dalam dan akan mengecek keadaan Sia. Raven masih tetap berada di luar, ia sedang berdiskusi dengan bawahannya untuk menyampaikan pesan pada ayahnya bahwa ia akan pulang ke China bersama dengan Sia.
CKLEK
Di dalam kamar Luzel melihat Sia masih nyaman dalam tidurnya dengan Lion yang berada di samping Sia.
"Lion bersiap lah" perintah Luzel pada Lion yang langsung di turuti Lion.
Lion mematikan tv dan segera bersiap siap. Tidak lama setelah itu Neo, Raven, Felix dan Lucas kembali ke kamar rawat Sia.
"Zel penerbangan kita kapan?" Tanya Neo pada Luzel.
"Jam 10. Masih ada dua jam lagi" jawab Luzel.
"Hmm baiklah...obatnya sudah ada dan jangka waktunya kira kira 6-7 jam" sambung Neo.
"Bagaimana kalau kita jalan jalan di negara ini dulu, sekalian untuk hiburan Sia sebelum pulang" ucap semangat Felix yang sedanga memasang jaketnya.
"Setuju setuju...Sia juga belum pernah keluar dari rumah sakit ini bukan. Mungkin dia juga ingin melihat pemandangan yang ada di negara ini" dukung Lion.
"Hm boleh bagaimana?" Neo menatap Luzel yang di ikuti dengan yang lain untuk meminta persetujuan.
Walaupun mereka sahabat dan keluarga tapi mereka akan tetap menghormati ketua mereka.
Luzel juga setuju dengan ide yang lain, lagi pula selama lima tahun ini Sia tidak pernah turun dari kasur rumah sakit "Hm" angguk Luzel.
"Ada apa ini?" Tanya tiba tiba Kai yang baru masuk.
"Kita akan jalan jalan dulu baru pulang" jelas Felix.
"Baiklah kalau gitu aku akan menyuruh mereka untuk mempersiapkan mobil" ucap Kai segera menelpon bawahannya untuk menyiapkan mobil.
Luzel kini sedang membangunkan Sia "Sia...Sia....Hey ayo bangun".
"Enghh?..." Karena tidurnya terganggu Sia akhirnya terbangun.
Ketika membuka mata ia melihat Luzel dan yang lainnya sedang berkumpul di dekatnya.
"Ada apa?" Tanya Sia dengan suara khas bangun tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(End) Athanasia Wagner 2 : Seven Lights
Novela Juvenil"Sia apa pun yang terjadi kami akan selalu berada di sisimu" "Tidak perlu takut karna kami akan selalu menjadi cahaya mu di malam hari dan akan menjadi awan mu di siang hari" "Tetaplah jadi Sia kami, Sia yang kuat dalam semua rintangan hidup, Sia ya...