Terbongkarnya kejahatan

130 9 0
                                    

Dikamar para cowok terlihat Luzel tengah mondar mandir di dekat pintu karena merasa gelisah.

Deg!

"Kenapa Zel?" Tanya Raven ketika melihat Luzel yang tiba tiba memegang dadanya seperti kesakitan.

Walaupun jam shift pertama belum habis Raven dan yang lain terus terjaga karena mereka tidak merasa nyaman ketika berpisah dengan Sia. Apalagi ketika Sia sendirian tanpa adanya salah satu dari mereka di sisinya.

"Dada ku sakit" jawab Luzel yang di bantu Raven untuk duduk.

"Bagaimana?" Tanya Luzel pada Kai yang masih memeriksa titik lokasi Sia pada kalung itu.

"Masih sama. Tidak ada pergerakan" jawab Kai.

"Tapi ada yang aneh, kenapa begitu sunyi?" batin Felix menatap tajam titik merah di hadapannya itu.

Sedangkan Neo sekarang tengah memeriksa Luzel.

"Tidak ada yang salah" jawab Neo setelah selesai memeriksa Luzel.

Drrt...Drrtt..

Tapi tiba tiba ponsel Luzel berbunyi ia pun langsung mengangkat telponnya.

Tut

"Hm?"

"Apa yang terjadi?!"

"Ada apa?"

"Cahaya gelang kami meredup. Apa telah terjadi sesuatu dengan Sia?"

"Cahaya ap--"

Tut

Deg!

Luzel buru buru mematikan teleponnya dan menatap tajam kedepan.

"Siapa?" Tanya Raven.

"....Lion" jawab singkat Luzel yang tengah termenung.

Bagaimana bisa ia melupakan hal itu. Gelang yang ia pesan itu bukan hanya gelang biasa. Gelang itu saling terhubung satu sama lain. Artinya hubungan gelang Sia dengan gelang si kembar lebih kuat karena gelang mereka itu sebenarnya satu kesatuan.

Jika salah satu pengguna gelang itu mengalami suatu hal maka masing masing gelang akan mengeluarkan cahaya sesuai dengan seberapa sulitnya hal yang tengah dialami si pengguna. Tapi jika gelang itu mengeluarkan cahaya yang redup maka si pengguna sedang dalam keadaan kritis.

Luzel pun langsung menatap gelangnya yang mulai mengeluarkan cahaya yang berkedip kedip lemah tanpa menunggu lama ia langsung berlari keluar menuju kamar Sia.

Sedangkan yang lain menatap heran dengan tingkah Luzel.

Sebelum mereka ingin menyusul Luzel. Mereka mendengar kata kata yang berhasil membuat iblis di dalam diri mereka kembali terbangun.

"Hahahaha akhirnya kita telah melenyapkannya. Lihat kalung ini lebih cocok dengan ku bukan? Hahahaha Ravenku mulai sekarang kamu hanya akan melihat ku saja~"

"Apa tidak apa apa kita menenggelamkannya di danau itu? Kalau orang lain menemukan mayatnya bagaimana?"

"Tidak akan. Siapa suruh menjadi gadis polos seperti itu, sungguh mudah di tipu"

Deg!!

Semua yang mendengar itu terkejut. Mereka langsung buru buru menyusul Luzel dengan penuh hawa pembunuh.

(End) Athanasia Wagner 2 : Seven LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang