DORR!!
"KYAA ibuu!!" Pekik terkejut Nela ketika melihat Felix menembakan pistol itu mengarah pada sang ibu.
"Yahhh meleset" gurau Felix.
Tuk!
Raven memukul kepala Felix dengan ujung pistolnya "Jangan bercanda" ucapnya.
"Hehehe" kekeh Felix.
"Itu pantas sebagai peringatan" ucap datar Neo.
Kini Luzel berjalan mendekat, dan berdiri di samping Tuan Devinter "Jangan pernah coba coba untuk berniat membunuhnya, menyakitinya saja sama dengan membeli tiket kematian kalian" geram Luzel.
Raven berjalan menghampiri Luzel dan Ayahnya. Ia menyandarkan tangannya di bahu Luzel.
"Hehe...jangan kan untuk melakukannya. Hidup kalian saja tidak akan lama lagi" ucap Raven.
Nela yang melihat adiknya itu, segera memasang tampang sedih "Hiks...Raven tolong kakak...kakak hanya mengikuti perintah ibu saja".
Bella yang di tuduh itu menatap horor putrinya itu "Apa?! Berani sekali kamu memfitnah ibu! Semua ini adalah ide kamu dan suami kamu kan!!" Akhirnya sang ibu membongkar rahasia putrinya itu.
Tuan Devinter dan Luzel yang mendengar itu merasa perlu mengetahui apa sebenarnya yang terjadi sebelum mereka menyiksa penjahat ini.
"Rancana apa?" Tanya lirih Raven yang masih didengar yang lain.
"Katakan!!" Bentak Luzel.
Mereka yang merasakan aura gelap Luzel merasa ngeri dan merinding, hal itu masih berlaku pada Raven dan yang lain kecuali Tuan Watson dan Tuan Devinter.
"Ibu" bisik Nela agar ibunya tidak membocorkan rahasia dia.
Bella yang mendapatkan kesempatan ini tidak akan menyia-nyiakan. Ia berpikir jika memberitahu sebenarnya pada semuanya ia akan di maafkan dan akan di bebaskan.
Bella lalu berjalan mendekati Luzel, Raven dan Tuan Devinter.
"Semua ini adalah idenya Nela dan suaminya" ucap Bella.
"Ibu!!!"
"Dia dan suaminya marah pada Tuan Wagner karena telah memecat suami Nela." Sambung Bella.
"Ibuu!! Hentikan!!"
"Diam!!! Kau dan suami mu yang menyebabkan semua ini, jadi diam!!...Suami Nela bekerja di salah satu perusahaan milik Wagner'Corp sebagai manager lapangan. Hingga ia meminta kenaikan gaji pada tuan Wagner, tapi itu tidak di terima dengan baik oleh bosnya. Tapi karena mereka begitu rakus akan kekayaan, suami Nela melakukan korupsi dan juga pemaksaan kenaikan gaji. Akhirnya ia di pecat dari perusahaan Wagner dan info itu juga di sebar luaskan hingga mereka sulit untuk diterima di perusahaan lain"
"...Setelah meminta maaf dan memperbaiki semua kesalahannya hingga melamar kembali ke perusahaan Wagner, tetap saja ia di tolak dan di usir dari gedung itu. Nela begitu marah karena mereka telah merendahkan suaminya. Hingga ide itu muncul untuk memusnahkan seluruh keluarga Wagner. Karena sama sama berada di Jerman, maka mereka tidak membuang buang waktu untuk melancarkan aksinya" sambung Bella.
Bella kini sudah dengan percaya diri berdiri di depan Tuan Devinter. Ia merasa akan di bebaskan kerena telah membantu mantan suaminya itu. Sedangkan kini Nela dan suaminya tertunduk lemas, Nela merasa seluruh tubuhnya gemetar ketakutan.
Luzel yang mendengar penjelasan mantan istri Tuan Devinter itu merasa geram, kesal, marah dan juga emosi. Dan tidak lama setelah itu....
DORR!!
KAMU SEDANG MEMBACA
(End) Athanasia Wagner 2 : Seven Lights
Teen Fiction"Sia apa pun yang terjadi kami akan selalu berada di sisimu" "Tidak perlu takut karna kami akan selalu menjadi cahaya mu di malam hari dan akan menjadi awan mu di siang hari" "Tetaplah jadi Sia kami, Sia yang kuat dalam semua rintangan hidup, Sia ya...