Persiapan

215 10 0
                                    


Sudah sebulan penuh Sia telah sadar dari komanya. Dan kini ia sudah bisa menggerakkan tangan tangannya dengan normal, yang tinggal hanya kedua kakinya yang masih lumpuh sementara karena kecelakaan itu.

Tuan dan Ny Watson sudah berada di China tepatnya di villa yang akan di tempati sementara Sia dan yang lain. Mereka sedang mempersiapkan semuanya dari kemananan, kebersihan dan kelayakan tempat itu.

Sekarang Sia dan yang lain berada di kamarnya yang masih berada di rumah sakit itu. Mereka semua tengah bersiap siap akan pulang ke China. Sia kini memperhatikan Neo, Luzel, Raven dan Kai yang sedang mengeluarkan koper koper mereka.

"Koper? Kenapa kalian bawa koper?" Tanya bingung Sia.

Karena pertanyaan itu mereka berhenti bekerja dan menatap Sia bingung juga.

"Tentu kan kita berada di tempat yang jauh, maka perlu koper untuk bawa baju dan barang barang kebutuhan" ucap Felix yang tiba dengan beberapa cemilan ringan yang akan dia bawa pulang-atau disebut oleh oleh.

"Jauh? Bukannya kita berada di China, lalu kenapa bawaan kalian sangat banyak?" Tanya balik Sia.

Luzel yang tau bahwa Sia belum mengetahui dimana mereka berada saat ini segera ia meninggalkan pekerjaannya dan menghampiri Sia yang berada di ranjang rumah sakit.

"Sia....kita sekarang berada di luar negri lebih tepatnya di Malaysia. Dan selama ini kamu di rawat di rumah sakit ini, di Malaysia" Ucap Luzel memberi penjelasan.

Sia yang mendengar kan Luzel sambil memainkan squishy nya terhenti. Ia mendongakkan kepalanya menatap Luzel.

"Luar negri? Lalu kita pulang nanti naik apa?" Tanya Sia yang kini raut wajahnya kelihatan pucat.

"Hm kita naik pesa-" ucapan Luzel terhenti seketika karena ia tiba tiba memikirkan satu hal yang penting ketika melihat raut wajah panik Sia.

Neo dan Raven yang berada di dekat Sia bingung kenapa Luzel tidak menyelesaikan bicaranya. Namun beberapa detik kemudian mereka mendongakkan wajahnya melihat ekspresi Sia yang kini sudah pucat.

"Sia!! Ada apa hmm? Apa ada yang sakit?" Tanya Neo panik dan melemparkan baju yang sudah ia lipat di tangannya tadi.

Luzel yang mengetahui itu segera membawa Sia ke pelukannya, ia terus mengusap lembut punggung Sia. "Sstt tenanglah tidak apa apa. Kami di sini". Ketika berada di pelukannya Luzel merasakan tubuh Sia bergetar dengan hebat.

Neo bingung dengan keadaan Sia yang tiba tiba pucat. Ia menatap Luzel meminta penjelasan.

Luzel menatap balik Neo, Neo yang di tatap balik tau kode itu yang artinya mengingat apa saja yang dilakukan dan dikatakan tadi.

"Semuanya baik baik saja tadi...Sia tadi cukup ceria ketika ia bertanya mengenai kepulangannya sampai Luzel menghampiri Sia dan berbicara namun Luzel berhenti setelah menjelaskan mereka akan-" Batin Neo terhenti dan ia tiba tiba saja membelalakkan matanya ketika ia mengingat apa yang menyebabkan Sia seperti ini.

Neo menatap kembali Luzel dan mereka mengangguk sekali. Luzel melepas pelukannya dan menyandarkan Sia ke tempat tidur yang dalam mode duduk.

Neo segera berbisik pada Raven dan Kai "Kai ambilkan air hangat dan kain. Raven bawa air putih ini dan suruh Lucas untuk memasukkan obat penenang di dalamnya. Cepat!" Ucap Neo yang sedikit membentak. Raven dan Kai segera melakukan tugas mereka. Mereka berdua tidak tersinggung dengan bentakan Neo.

Mereka memaklumi hal itu, mereka dapat melihat wajah panik Neo yang walaupun masih dalam keadaan tenang. Bukan hanya Neo saja yang panik, tapi mereka semua yang melihat Sia kembali pucat serasa sesak dan panik. Mereka takut Sia akan kembali drop lagi karena ada hal hal yang dapat memicu kembalinya trauma terbesar Sia.

(End) Athanasia Wagner 2 : Seven LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang