Hujan

147 8 0
                                    

Kini Raven dan yang lain tengah berkumpul di ruangan kerja Luzel. Sedangkan Luzel dan Neo berada di kamar untuk merawat Sia.

"Jelaskan apa yang terjadi" ucap datar Kai. Karena dari ketika ia melihat kaki Sia di perban tadi emosinya sudah memuncak. Kini ia berusaha untuk mengendalikan emosinya agar ia dapat mengetahui detail kejadian sebelumnya.

"Jelaskan kenapa Sia bisa sampai seperti itu? Pagi tadi keadaan Sia baik baik saja ia bisa berjalan dan menuruni tangga dengan baik. Tapi kenapa tiba tiba ia bisa seperti itu" tanya Felix yang baru keluar dari kamar istirahat itu sehabis memeriksa keadaan Sia.

Akhirnya Raven pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Dari ia melihat secara langsung wanita itu mendorong Sia, lalu dari cerita Sia itu sendiri, hasil rekaman cctv dan terakhir dari intogras karyawan karyawan yang melihat kejadian tadi.

Mendengar cerita Raven, Kai dan Felix semakin emosi. Ia tidak terima apa yang telah di lakukan wanita rendahan itu pada Sia yang notabennya pemimpin tertinggi nya sendiri.

"Mana wanita sialan itu?!" Geram Felix.

"Luzel sudah memecatnya" jawab Lion.

"Hanya memecatnya saja?!" Tanya balik Kai yang di balas anggukan Lion.

Melihat itu Kai dan Felix tidak terima mereka pun langsung segera meninggalkan ruangan itu. Tapi sebelum Felix menutup pintu itu ia berbalik menghadap yang lain.

"Kalian tau apa yang akan kami lakukan bukan. Jadi jangan halangi kami...hmm sebelum itu apa ada yang mau menitip?" Tanyanya dengan seringai jahatnya.

Raven, Lion dan Lucas yang melihat itu membalas nya dengan senyuman evil mereka "Hm dari ku, lakukan dua kali lipat apa yang akan kalian lakukan pada wanita itu" jawab Raven.

"Dorong wanita itu dari tepi jurang" jawab serempak Lucas dan Lion.

Mendengar itu Felix langsung menutup pintu dan segera bergegas menyusul Kai.
"Hahh wanita yang beruntung mendapatkan tiket 'neraka' dari kami hehehehe" batin Felix.

Lucas dan Lion pun segera menuju ke kamar itu untuk mengetahui ke adaan Sia. Tapi sebelum masuk Lion melihat Raven yang akan pergi.

"Mau kemana?"

Raven yang merasa ditanya membalikkan badannya menatap Lion "Mau melaksanakan perintah ketua" jawab ringan Raven.

"Perintah apa?" Tanya kepo Lion.

"Hahhh...Luzel ingin ruangan kita dan Sia di gabung agar lebih aman dan juga mempermudahkan kita untuk bekerja" jelas Raven.

Mendengar penjelasana Raven, Lion menganguk paham dan ia langsung menyusul Lucas yang sudah duluan masuk.

.
.
.
.

Sudah sehari Sia tidak masuk akademik karena cedera pada kakinya. Awalnya Neo memberitahu bahwa penyembuhannya hanya memakan waktu sehari dan bisa bersekolah keesokannya. Tapi karena Luzel melarang Sia bersekolah sehari setelah cedera itu hal hasil Neo pun sengaja berbohong pada Sia bahwa kakinya masih kelihatan bengkak. Sia yang di bilang seperti itu menerimanya saja dan akhirnya ia tidak sekolah pada hari itu.

Tapi kini Sia akhirnya sudah bisa kembali ke akademik karena malam kemarin perbannya sudah di lepas dan pengecekan terakhir dari Neo semuanya baik baik saja.

Jadwal kali ini mereka akan turun kelapangan dan berperan sebagai karyawan di perusahaan buatan yang di buat oleh akademik itu.

Sebenarnya perusahaan itu merupakan cabang dari Wagner'Corp dulu. Tapi karena Wagner'Corp sudah menyatu sepenuhnya dengan WW'Corp, sehingga perusahaan itu dijadikan tempat praktikum bagi anak anak bisnis yang bersekolah di Universitas of Wagner Academy.

(End) Athanasia Wagner 2 : Seven LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang