Musuh

114 8 0
                                    

Sia yang berdiri di belakang Lion dan Raven merasa sangat ketakutan melihat perkelahian itu.

"Apa yang harus aku lakukan?" Batin Sia cemas melihat para penjahat itu berkelahi dengan menggunakan senjata tajam sedangkan Raven dan Lion berkelahi dengan tangan kosong.

Namun seketika Sia melirik kayu yang berada di sampingnya tanpa berpikir panjang Sia langsung mengambil kayu itu sebagai pelindungnya.

Ketika kayu itu sudah berada di tangannya Sia kembali memperhatikan Raven dan Lion berkelahi terkhusus ia sangat memperhatikan Lion karena Sia cemas dengan luka yang ada di kepala Lion.

Tapi tiba tiba Sia dapat merasakan ada seseorang yang mendekatinya dari belakang, ketika ia mencoba melirik kebelakang sedikit ia melihat bayangan orang yang akan mencelakainya. Dengan tangan gemetaran Sia berusaha memukul orang itu dengan kayu yang ia pegang.

BUGH!!

"AKKHHH!!"

"SIAA!!!"

DORR!!!

DORR!!

Karena pukulan Sia tidak terlalu keras dan hanya membuat luka di wajah orang itu seketika orang itu menjadi marah dan melompat ke arah Sia. Bertepatan orang itu akan melompat ke arah Sia, Luzel, Neo, dan Lucas datang tepat waktu. Dari jauh mereka dapat melihat kegaduhan terjadi dengan Raven dan Lion berkelahi dengan orang asing sedangkan Sia sedang berhadapan dengan seseorang yang akan menyerangnya.

Melihat Sia terpojok Luzel tanpa pikir panjang langsung saja menembak kepala orang itu hingga tewas seketika.

"Neo jaga Sia" perintah Luzel.

Mendapatkan perintah itu Neo langsung berlari ke arah Sia dan membuang kayu yang ada di tangan Sia. Sedangkan Luzel dan Lucas bergabung dengan Raven dan Lion untuk mengalahkan orang orang itu.

"K-kak Neo" ucap Sia gemetaran.

"Shhh tidak apa apa. Kami di sini" tenang Neo dengan menarik Sia ke pelukannya.

Ketika Neo berusaha menenangkan Sia tiba tiba raut wajahnya berubah menjadi gelap dan menatap tajam seseorang yang berlari kearah mereka dengan memegang sebuah pisau.

"Tutup matamu" bisik Neo sekaligus perintah untuk Sia.

Dengan cepat Neo menggeser tubuh Sia ke belakangnya dan segera menendang kepala orang itu hingga tersungkur dan tidak sadarkan diri.

"Apa pun yang terjadi tetap tutup mata mu sebelum aku menyuruh buka" perintah Neo dengan tetap memeluk Sia.

Walaupun Sia menutup matanya ia masih dapat mendengar dengan jelas keributan yang terjadi adanya suara tembakan, teriakan orang dan hal bising lainnya.

Sia mengeratkan pegangannya pada baju Neo, sedangkan Neo yang paham itu membalas pelukan Sia dengan tidak terlalu erat maupun longgar. Pelukan itu seakan memberikan kenyamana dan perlindungan buat Sia.

Beberapa menit kemudian sudah tidak terdengar lagi keributan yang terjadi.

"Sia" panggil lembut Neo.

Mengerti itu Sia membuka pelan matanya dan segera pandangannya tertuju pada mata tajam Neo.

Melihat Sia yang masih kebingungan Neo tersenyum tipis "Maaf membuat mu ketakutan" ucap pelan Neo.

"Sia" panggil Luzel.

Seketika Sia langsung memutar tubuhnya ke belakang dan ia dapat melihat wajah khawatir Luzel. Dengan cepat Sia langsung menjatuhkan tubuhnya ke pelukan Luzel dan menangis sejadi jadinya.

(End) Athanasia Wagner 2 : Seven LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang