Niat sesungguhnya

118 6 0
                                    

"Semuanya kembali ke bis masing masing! Kita kembali ke villa!"

Di dalam bis Sia tidak henti hentinya mengambil foto pemandangan yang mereka lalui.

"Tempatnya indah~" kagum Sia.

"Hmm kapan kapan kita kesini lagi ya ajak mami sama papi juga" ucap Sia pada Luzel yang duduk di sampingnya.

Mendengar itu Luzel tersenyum dan mengangguk. "Hm kita akan" ucap Luzel sambil mengusap lembut kepala Sia.

"Oiya nanti malam kalian mau ngapain?" Tanya Sia tiba tiba.

Di tanya seperti itu Luzel tersentak kecil karna ia tau nanti malam akan ada pesta kecil di tepi kolam dan pastinya seluruh siswa akan berenang di sana. Ia takut Sia akan kesepian ketika semua orang akan asik di kolam sedangkan Sia akan sendirian karena tidak bisa ikut bergabung.

"Aku.... hanya ingin istirahat saja" jawab Luzel berusaha tenang.

Mendengar itu Sia hanya mengangguk paham, ia pun langsung berdiri dan berbicara sedikit keras agar Neo,Raven, Felix dan Kai yang duduk di depannya bisa mendengar kannya.

"Kalian nanti malam ikut pesta itu?" Tanya Sia tiba tiba.

Sontak mereka yang mendengar itu terkejut.

"Sia...a-apa maksud mu?" Tanya gugup Felix.

"Heheheh kalian tidak perlu menyembunyikannya dan juga tidak perlu merasa khawatir. Aku baik baik saja kok hanya kemampuan berenang ku saja yang hilang" ucap Sia.

Sia tau kekhawatiran sahabat sahabatnya itu. Ketika awal mereka sampai di villa, Sia juga sudah melihat ada kolam di villa itu. Selain itu ia juga melihat ada sebuah danau di dekat villa karena ketika mereka ke villa pasti selalu melewati danau itu.

"Sia maaf membuat mu kepikiran akan hal itu" lirih Felix.

"Tidak apa apa... Lagi pula jika kalian ikut pesta itu aku juga bisa ikut hanya saja tidak turun ke kolam. Kapan lagi kita bisa menikmati pesta malam seperti itu kan" ucap girang Sia agar yang lain tidak terlalu sedih.

Beda halnya dengan Raven yang dari tadi menatap Sia dengan ekspresi sulit diartikan.

"Boleh...tapi aku tidak ikut berenang dan akan menemani Sia di atas. Takutnya dokter kalian ini yang jatuh sakit dan tidak bisa menjaga pasien pasiennya hmm" ucap bohong Neo agar ia bisa menemani Sia.

"Aku tidak ikut. Malas" sambung Luzel.

"Aku juga. Lebih enak makan makan saja" ucap Kai.

"Kalau makan makan aku ikut!!" Girang Felix.

"Hahh kalian ini" batin pasrah Sia.

"Bagaimana kalau kita tanding rubik, siapa yang kalah akan menuruti keinginannya pemenang" ucap Raven.

Mendengar itu mereka kompak menganguk antusias begitu juga Sia.

"Ide bagus. Aku setuju!!" Semangat Sia.

Akhirnya mereka akan membuat pesta mereka sendiri di tengah-tengah pesta besar nanti.

.
.
.
.

Kini semuanya siswa tengah menikmati pesta di tepi kolam.

Kini semuanya siswa tengah menikmati pesta di tepi kolam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(End) Athanasia Wagner 2 : Seven LightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang