LAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK!
Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri.
Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari weekend Gavin isi dengan berjalan-jalan di taman sendiri karena peat masih terlelap di kamarnya
Gavin melihat anjing yang sangat lucu, karena tak tahan melihatnya, Gavin pun mengejarnya. Tapi karena ia tak memperhatikan kanan kirinya, dia malah tabrakan sama seseorang
Brukk!
"Ssshh" ringis seseorang yang menabrak Gavin karena saat tangannya akan menumpu tubuhnya, tangannya malah tergelincir oleh kerikil membuatnya lecet dan berdarah
"Kamu gapapa?" Tanya orang itu pada Gavin yang sibuk membersihkan celananya yang kotor
"Aku gapapa, maaf ya, karena aku kam-" ucapan Gavin terhenti ketika melihat luka di telapak tangan orang itu
Gavin menatap orang itu dengan rasa tak enaknya, orang itu yang melihatnya terkekeh kecil "gapapa kok, luka kecil doang ini mah" ucap orang itu dengan menunjuk lukanya
"T-tapi itu karena aku, sini aku bantuin obatin ya? Takut infeksi, itung-itung sebagai pertanggungjawaban aku" Gavin menarik tangan orang itu menuju kursi taman yang tak jauh dari mereka
"Kamu duduk dulu, aku mau beli obat sama plester" setelah mengucapkan itu Gavin segera pergi meninggalkan orang itu yang masih memandangnya
Drrt drtt
Ponsel orang itu bergetar membuat ia mengambilnya di saku dan berdecak kesal membaca nama yang meneleponnya
"Moriz anjing Lo kemana!!" Pekik dari sebrang sana dengan kesal
Semalam fort menginap di rumah moriz karena setelah pulang kerja mereka bermain game hingga larut, dan fort yang sudah malas pulang akhirnya menginap di sana
"Gue lagi jogging, di taman"
"Udah pukul 8 kenapa belum pula-"
"Bacot" balas Moriz dengan mematikan panggilannya sepihak ketika melihat Gavin yang berjalan ke arahnya
"Maaf ya lama" ucap Gavin yang hanya di angguki oleh Moriz
"E-em a-aku izin ya?" Tanya Gavin pada Moriz
Moriz menyodorkan tangannya yang terluka, lalu dengan segera Gavin mengobatinya dengan hati-hati
"Shhh" ringis Moriz membuat Gavin mendongak menatapnya "sakit banget ya?" Tanya Gavin pada Moriz
"Hm" balas Moriz padahal ia tak merasakan apapun, Moriz menatap wajah Gavin dengan lekat, ia sangat terpesona dengan Gavin yang terlihat tampan, cantik, dan lucu di waktu yang bersamaan
Apalagi jarak sedekat ini Moriz bisa merasakan aroma bayi dari tubuh Gavin yang membuatnya candu
"Udah selesai" celetuk Gavin dengan menempelkan plester membuat Moriz tersadar dari lamunannya
"Thanks" ujar moriz membuat Gavin tersenyum manis padanya "sekali lagi aku minta maaf ya?" Entah sadar atau tidak Gavin mengucapkannya dengan sedikit merengek