Gavin sekarang berjalan menuju kafe untuk menemui sahabatnya karena dia sangat merindukan sahabatnya itu
"PEAT!" pekik Gavin ketika melihat peat dan langsung berlari menghamburkan dirinya ke pelukan peat
"Huhu kangen banget aku sama kamu peat" gumamnya membuat peat terkekeh pelan. Padahal mereka baru berpisah beberapa Minggu yang lalu
"Lebay kamu! Kita aja baru pisah 2 Minggu" balas peat hingga membuat Gavin terkikik pelan
"Ah kamu duduk dulu, aku mau ganti baju dulu, nanti kita jalan-jalan. Apa kamu udah izin sama kak Moriz?" Lanjut peat yang dia angguki antusias oleh Gavin
"Udah! Aku udah izin sama kak Moriz, aku bilang ke kak Moriz untuk jemput aku di taman kota" peat tersenyum kecil kemudian menganggukkan kepalanya
"Ya udah aku mau duduk di...." Gavin celingak celinguk melihat space yang menurutnya enak untuk menunggu "di... Situ!" Tunjuk Gavin dengan menunjuk kursi yang di pojok ruangan
"Ah ah baiklah.. tunggu ya.." gavin mengangguk dan duduk di kursi tadi menunggu peat yang sedang mengganti bajunya
Beberapa menit kemudian peat kembali datang dengan pakaian santainya membuat mata Gavin berbinar
"Ayo!" Ajak peat pada Gavin
"Let's goooo!" Pekik Gavin lalu menarik tangan peat keluar dari cafe itu
Gavin dan peat berjalan kaki menuju taman kota yang tak jauh dari sana, karena peat berangkat kerja dengan di jemput oleh fort. Tapi itu tak masalah bagi mereka berdua
Gavin tersenyum melihat taman kota yang ramai karena ini sore hari, jadi banyak orang yang berdatangan ke sana
"Peat aku mau ice cream!" Pekik Gavin menarik tangan peat, sedangkan yang di tarik hanya mengikuti kemana Gavin pergi
"Pak ice cream nya 2 ya... Coklat sama.. kamu mau rasa apa peat?" Tanya Gavin pada peat "samain aja" Gavin mengangguk dan kembali berucap "coklat semua ya pak"
"Nih dek ice cream nya" ucap penjual ice cream tersebut dengan mengulurkan 2 cup ice cream rasa coklat
"Terima kasih pak" balas Gavin dengan tersenyum bayi setelah membayar ice cream tersebut
Mereka berdua mencari tempat untuk duduk. Melihat semua kursi sudah penuh. Jadi mereka duduk di atas rumput
"Hihihi ramai banget ya peat" celetuk Gavin dengan memandang orang-orang yang berlalu lalang
"Hu'um biasanya ga se ramai ini" balas peat dengan menyendokkan ice cream ke mulut nya
"Peat, kenapa tiba-tiba udah pacaran sama kak fort?" Peat menatap Gavin sebentar lalu kembali memandang ke arah depan
"Ngga tiba-tiba, kita ada prosesnya juga
Awalnya aku ga mau buka hati lagi. Apalagi buat kak fort yang notabene nya seorang playboy. Tapi melihat perjuangan dia aku jadi luluh"
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY -mewgulf- (END)
Roman pour AdolescentsLAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK! Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri. Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...