LAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK!
Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri.
Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok tok tok!
Gavin mengetuk pintu ruangan Moriz ketika pertemuan itu sudah selesai, lalu masuk ketika sudah mendengar suara dari dalam
"Hewoo!" Seru Gavin ketika masuk ke dalam ruangan Moriz
Mendengar suara Gavin membuat lelah Moriz hilang seketika, dia mengembangkan senyumnya ketika melihat pria manis itu
"Syukurlah kamu udah sembuh, tapi kenapa minum milkshake hm? Baru sembuh loh" ujar Moriz membuat Gavin menunjukkan cengirannya
"Udah abis kok hehe" balas Gavin lalu membuang bekas minumannya di sampah
Moriz menggelengkan kepala nya kemudian mendekati Gavin yang masih berdiri setelah membuang sampahnya
Ctakkk!
"Aduhh! Sakitt" rengek Gavin dengan memegang keningnya ketika Moriz menyentilnya
"Anak nakal" ucap Moriz membuat Gavin cemberut mendengar nya
"Kakak yang nakal tau! Ini kening aku di sentil-sentil tadi" balas Gavin yang tak mau kalah
Moriz terkekeh pelan kemudian mengelus kening Gavin dengan lembut "iya iya maafin kakak ya Gavin?" Gavin menganggukkan kepalanya pelan
"Ini, aku beliin ini buat kakak karena kemaren udah jagain aku" ujar Gavin dengan memberikan paper bag nya pada Moriz
Moriz menerima nya lalu membawa Gavin agar duduk di sofa "kali ini kakak menerimanya ya, tapi lain kali ga usah, karena kakak juga suka jagain kamu" balas Moriz membuat pipi Gavin memerah karena malu
"Kamu udah makan?" Tanya Moriz dan Gavin hanya menggelengkan kepalanya
"Kenapa belum makan?" Lanjutnya
"Belum ingin kakak, nanti aja kalo udah ingin" balas Gavin dengan menatap Moriz
Moriz menggelengkan kepalanya pelan lalu menyuapkan sesendok nasi pada Gavin membuat Gavin terkejut
"Ayo buka mulutnya" titah Moriz pada Gavin
"T-tapi itu punya kak--"
"Ayo buka mulutnya, kakak suapin" potong Moriz dengan lembut, dan itu mampu membuat Gavin menerima suapan itu
"Kamu makannya jangan telat ya? Jangan bikin bundamu khawatir" seru Moriz yang kembali menyuapkan makanannya pada Gavin
Sepertinya bukan bunda Sinta doang yang khawatir, bahkan ada yang lebih khawatir
"Hu'um" balas Gavin dengan menganggukkan kepalanya patuh
"Mmmm kamu mau nemenin kakak ngga Gavin?" Tanya Moriz ketika mereka sudah selesai makan
"Kemana kak?"
"Ke.... Mau ga?" Ledek Moriz membuat Gavin memicingkan matanya
"Kakak mau culik aku yah? Ga mau" tuduhnya dengan lucu