32

1.9K 136 3
                                        

Cup!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cup!

Gavin tersentak ketika ada seseorang yang tiba-tiba mencium pipinya "kenapa udah bangun sayang? Masih pagi loh" ucap Moriz dengan memeluk pinggang Gavin

"Tadi kebangun terus ga bisa tidur lagi, makanya aku bangun sekalian bikin sarapan" jelas Gavin dengan mengelus rahang tegas milik Moriz

"Sayang udah mandi ya.. wangi banget.. kayak bayi" gumam Moriz sambil mengendus leher Gavin

"Iiiihh kakak geli, jangan gitu!" Pekik Gavin yang berusaha menjauhkan lehernya dari Moriz

"Ngga bisa sayang, candu banget wanginya" Gavin hanya menghela nafasnya pelan dan kembali fokus memasak

"Kakak duduk aja sana.. bentar lagi nasi gorengnya jadi kok" ucap Gavin tapi tak di hiraukan oleh Moriz

Moriz mematikan kompornya lalu membalikkan badannya, mendudukannya di pantry dan mengukung di antara lengannya

Gavin yang paham dengan tindakan Moriz pun menatap Moriz dengan malas, tapi sedetik kemudian dia menarik tengkuk Moriz hingga kedua belah bibir bertemu

Moriz memang seperti itu semenjak menikah, setiap pagi kalau belum dapat morning kiss pasti ada aja ulah yang dia buat. Dan untung saja Gavin orang yang peka

Cup

"Kakak nih kebiasaan tau!" Pekiknya ketika sudah melepaskan tautannya

"wajib sayang" balas Moriz sambil terkekeh pelan sedangkan Gavin mendengus kesal

"Ya sudah sana kakak duduk dulu ya?, Aku mau nyelesein ini dulu" Moriz menganggukkan kepalanya kemudian duduk di kursi makan

Setelah selesai sarapan mereka kembali ke kamar untuk packing barang-barang yang akan mereka bawa ke Maldives

"Jangan bawa baju banyak-banyak sayang, nanti di sana kita beli aja" ucap Moriz yang di angguki oleh Gavin

Gavin membereskan barang-barang milik Moriz setelahnya baru membereskan miliknya sendiri di bantu oleh Moriz

"Jam berapa take off nya kak?" Tanya Gavin dengan tangan yang masih sibuk menata beberapa barang di koper

"Sore kok sayang" gerakan tangan Gavin terhenti mendengar itu "kenapa packing nya sekarang?!" Ujarnya dengan kesal

Moriz terkekeh pelan "biar ga buru-buru, kalo packingnya nanti takut ada yang tertinggal" jelas Moriz membuat Gavin menganggukkan kepalanya

"Itu hadiah permen ga di bawa kak?"

"Nggak dong, ngapain di bawa?"

"Siapa tau kakak mau pake" balas Gavin dengan polos. Moriz menghela nafasnya pelan. Kalau dia pakai ga jadi anak dong

"Itu... Kapan-kapan aja kakak pake. Kalo kamu hamil" ujarnya dengan memelankan kalimat akhirnya

Gavin menyeret kopernya ke sebelah nakas kemudian dirinya duduk di atas ranjang. Moriz yang melihat itu langsung menidurkan kepalanya di paha Gavin

SERENDIPITY -mewgulf- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang