LAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK!
Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri.
Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pria manis sedang duduk di atas kasurnya dengan mengelus cincin yang tersemat apik di jari manisnya
Ia sangat bahagia karena sebentar lagi akan menikah dengan pria yang ia cintai, dan ia berharap semuanya berjalan lancar
Gavin mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang yang selama ini menemani nya, dia menemukan nya di salah satu aplikasi chat yang di rekomendasikan oleh Peat
Awalnya ia ragu tapi setelah melihat respon teman online nya yang baik dan juga selalu nyambung dengannya membuat keraguan Gavin hilang meskipun mereka belum pernah bertemu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gavin terkekeh sendiri membaca balasan dari temen online nya itu, mereka memang sudah dekat karena sudah lama mengenal
Drtt drtt
Ponsel Gavin bergetar menampilkan panggilan dari calon suaminya, dengan cepat ia menerima panggilan tersebut
"Haloo"
"Halo sayang, kayaknya aku malam ini gak bisa nemenin kamu beli cincin deh"
Bibir Gavin melengkung ke bawah "yaahhh.. ya udah deh gapapa nanti aku beli sama bunda aja" ucapnya dengan lesu
"Maaf ya sayang, aku benar-benar sibuk malam ini"
"Iya gapapa kok, ya udah kamu semangat ya kak" Gavin dapat mendengar kekehan kecil dari sana
"Iya sayang, aku tutup dulu ya telfonnya?"
"Owkey! Bye bye!"
"Bye"
Tut!
Panggilan terputus dan Gavin melemparkan ponselnya ke sembarang arah kemudian merebahkan tubuhnya yang terasa lelah
"Huffft" Gavin menghela nafas pelan lalu perlahan kantuk mulai menyerangnya
Sedangkan di tempat lain seorang CEO tampan sedang berkutat dengan berkas-berkas nya, kepalanya serasa ingin pecah melihat kertas-kertas itu
Tok tok tok!
"Masuk"
Seorang sekretaris masuk dan meletakkan beberapa berkas di atas meja kerja membuat Moriz yang melihatnya mendengus kesal