Pagi ini hujan rintik-rintik mengguyur kota Bali membuat para penghuni malas untuk beranjak dari kasurnya begitupun dengan Moriz yang masih asik bergelung dengan selimutnya
Sudah 7 bulan usia baby twins, Gavin belajar mengurus keduanya dengan baik, orang tua mereka sering berkunjung untuk melihat kedua cucunya itu. Baby twins banyak mendapat hadiah dari para uncle dan aunty nya, bahkan sampai sekarang ada yang belum terpakai
"Kakak bangun" bisik Gavin sambil mengelus pelan rambut moriz, Moriz semakin rajin bekerja setelah mempunyai anak, tetapi hari ini hari libur jadi dia ingin bangun siang.. kalau bisa
"Nanti sayang, bentar lagi" ujar Moriz dengan mata yang masih menutup dan juga dia malah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut
Gavin menggelengkan kepalanya pelan, dirinya beranjak untuk membangunkan baby twins
"Hei baby ayo bangun" Gavin mengusap pelan pipi bulat mereka secara bergantian, hingga keduanya mengerjapkan matanya pelan
Enza dan Enzy tidak menangis, mereka malah tertawa ketika membuka matanya melihat Gavin
"Morning Enza, morning Enzy" sapa Gavin dengan mencium gemas mereka
"Ayo kita bangunkan Daddy" Gavin menggendong satu persatu anaknya ke samping Moriz. Moriz yang merasa tepukan kecil pun membuka selimutnya
"Hei twins, kenapa sudah bangun hm?" Ucap Moriz sambil memeluk kedua anaknya itu
Gavin tersenyum kecil, dirinya lantas pergi untuk membuat sarapan untuk suaminya itu, membiarkan twins bermain dengan Moriz
Sedangkan di kamar Moriz kembali memejamkan matanya, tetapi Enzy menepuk-nepuk wajahnya dengan tangan mungilnya
"Sebentar sayang, Daddy masih ngantuk" bisik Moriz tapi tak di hiraukan oleh Enzy, sedangkan Enza hanya menatapnya bingung
Moriz terkekeh pelan, anaknya ini tak membiarkannya tidur lagi. Moriz membuka matanya perlahan membuat Enzy tersenyum
"Mau main sama Daddy hm?" Tanya Moriz sambil bangkit dari tidurnya, menggesekkan ujung hidungnya gemas dengan pipi bulat kedua anaknya itu
Enza dan Enzy tumbuh menjadi anak yang tampan, enza terlihat lebih tampan tetapi Enzy telihat lebih manis
Kedua bayi itu mengoceh seperti mengajak ngobrol Moriz "kenapa sayang? Mau apa hm? Mall? Hotel? Atau pulau?" Tanya Moriz yang jelas-jelas Belum di ketahui oleh kedua makhluk polos itu
"Yayayaya" oceh mereka aambil menggapai wajah Moriz "iya sayang nanti Daddy beliin ok?" Bayi itu tertawa senang seolah mengerti apa yang Moriz ucapkan
Moriz bermain dengan twins hingga Gavin selesai masak dan kembali ke kamarnya. Gavin menggelengkan kepalanya melihat suami dan anaknya yang membuat kamar seperti kapal pecah
"Kakak" panggil Gavin membuat Moriz menolehkan kepalanya
"Sana mandi, terus sarapan. Twins biar aku yang mandiin" lanjutnya dengan duduk disamping Moriz
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY -mewgulf- (END)
Fiksi RemajaLAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK! Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri. Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...