LAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK!
Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri.
Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moriz menatap tajam para sepupu Gavin, sedangkan yang di tatap hanya menundukkan kepalanya takut. Para orang tua menggelengkan kepalanya pelan melihat young sperbund
Gavin belum bangun, mungkin karena kelelahan akibat kegiatan semalam, meskipun mereka melakukan cuma sekali
"Semalam apa yang kalian mainkan? Kenapa Gavin sampai meminum minuman yang ada obat perangsangnya?" Tanya Moriz dengan nada dinginnya
Neoul memberanikan diri menatap Moriz, meskipun rasa takut lebih mendominasi "k-kita..cuma main s-sama grizzelle dan anaknya kak d-davikah, terus Gavin haus ngambil minuman y-yang ada di atas meja. T-ternyata sama kak boss sudah di kasih o-obat perangsang" jelas neoul dengan takut
Moriz yang mendengar itu sontak mengalihkan pandangannya pada boss "kenapa ga Lo cegah anjir???!" Sentak Moriz pada boss
"Gue ga liat, orang gue lagi ngobrol sama suaminya bow, tadinya gue mau ngasih minuman itu ke neoul tapi karena mereka lagi asik main makanya gue tunda, eh malah di minum sama Gavin" balas boss dengan santainya
Moriz menghela nafasnya pelan "udah sih Riz lagian Lo juga seneng kan semalam" lanjut boss membuat Moriz menganggukkan kepalanya pelan
"Iya seneng tapi gue juga harus nahan takut nyakitin anak gue" balasnya sedikit sewot membuat para lelaki di sana tertawa
"Moriz" panggil bunda Sinta membuat mereka menoleh
"Gavin bangun, dia nyariin kamu" lanjut bunda Sinta membuat Moriz mengangguk
"Makasih bunda" bunda Sinta mengangguk lalu pergi ke dapur "gue ke kamar dulu, bayi gue bangun" serunya dengan beranjak dari duduknya
"Jangan Lo gempur lagi Riz!" Celetuk davikah membuat Moriz mengacungkan jari tengahnya
Moriz masuk ke dalam kamar dan melihat istri kecilnya sedang mengucek matanya pelan guna menajamkan penglihatan nya
"Sayang"
Cup
Cup
Cup
Moriz mengecup bertubi-tubi bibir Gavin membuat sang empu menarik tengkuk Moriz dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Moriz
"Kakak dari mana?" Tanya Gavin dengan suara seraknya
"Dari bawah sayang, abis ngobrol sama yang lain" balas Moriz sambil mengangkat Gavin agar duduk di pangkuannya