LAPAK BXB! TOLONG JANGAN SALAH LAPAK!
Terkadang, kita mencintai seseorang dengan begitu rupa hingga tidak menyisakan ruang sedikitpun bagi yang lain. Hingga kita lupa akan bahagianya diri kita sendiri.
Seperti Gavin, si pria manis yang terlalu menc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moriz menyuapi Gavin dengan telaten, Gavin sedari tadi cemberut karena dia masih ingin menjelajahi mimpinya tapi Moriz malah membangunkannya
"Udah kak, ga enak" ucap Gavin dengan pipi yang mengembung
"Baru beberapa suap loh, dikit lagi ya?" Bujuk Moriz dan akhirnya Gavin menganggukkan kepalanya
"Kakak ga makan?"
"Nanti, sebentar lagi kakak makan bareng mereka" balas Moriz dengan menunjuk fort dan peat yang duduk tak jauh dari keduanya
"Udah kak, udah kenyang" ucap Gavin membuat Moriz menganggukkan kepalanya pelan, kemudian menaruh mangkuk itu di atas nakas
"Ya udah ini minum obatnya" Gavin meminum obat itu dengan memejamkan matanya
"Pahittttt" pekiknya membuat semua orang tertawa
"Ya kan obat Gavin, kalo permen baru manis" celetuk peat dengan mengambil mangkuk bekas Gavin untuk di bawa ke bawah "ayo kak Moriz sama kak fort makan malam dulu" ajaknya
Fort berjalan keluar terlebih dahulu menyusul peat, "kamu istirahat lagi ya, kakak makan dulu" ujar moriz yang di patuhi oleh gavin
Cup
Tubuh gavin menegang ketika Moriz mengecup keningnya lembut, Moriz yang melihat itu hanya terkekeh dan pergi begitu saja
Setelah Moriz selesai makan, dia kembali ke kamar Gavin, tadinya dia izin ingin pulang tapi Gavin melarangnya, dia masih ingin bersama Moriz
"Nanti aja pulangnya~ sini dulu temenin aku" rengek Gavin dengan memainkan jari Moriz
"Iya iya aku pulangnya nanti" balas Moriz dengan Menahan gemas melihat tingkah Gavin yang sangat lucu
Gavin kemudian menyalakan tv nya untuk menonton kartun kesukaannya, sedangkan dia tiduran dengan paha Moriz yang menjadi bantalannya
Gavin menjadi manja kepada Moriz, tapi Moriz dengan senang hati meladeni nya, bahkan peat yang melihat itu pun tersenyum tipis dan tak jadi masuk ke dalam kamar gavin
Drrt drrt
Ponsel Gavin bergetar membuat Moriz mengambilnya dan memberikannya pada Gavin. Karena Moriz yang lebih dekat dengan nakas
Gavin menerima panggilan video dari bundanya itu, dan saat wajah bunda Sinta muncul, bunda Sinta terlihat sangat khawatir
"Hewoo bunda" sapa Gavin dengan tersenyum
"Halo sayang, kata peat kamu sakit panas? Gimana keadaannya sekarang? Apa bunda perlu ke sana?" Tanya bunda sinta bertubi-tubi
"Bunda... Nanya nya satu-satu adek pusing mau jawab yang mana dulu" balas Gavin dengan cemberut
Moriz yang sedari tadi menyimak dengan tangan mengelus kepala Gavin terkekeh pelan, sebenarnya Moriz sangat gemas pada Gavin